Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Testosteron general_alomedika 2023-06-23T14:30:36+07:00 2023-06-23T14:30:36+07:00
Testosteron
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Testosteron

Oleh :
dr.Yenni, MMRS., CIMI.
Share To Social Media:

Secara farmakologi, testosteron sintetik bekerja seperti testosteron endogen yang dapat berikatan dengan reseptor androgen. Ikatan terjadi dalam bentuk testosteron ataupun dihydrotestosterone. Selain berikatan dengan reseptor androgen, testosteron juga bisa dikonversi menjadi estradiol dan mengaktivasi reseptor estrogen.[1,4,6]

Androgen endogen berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan organ kelamin laki-laki serta pemeliharaan karakteristik seks sekunder.[1,4,6]

Farmakodinamik

Testosteron sintetik berfungsi seperti hormon androgen endogen. Selain berperan untuk perkembangan organ genital dan karakteristik seks sekunder laki-laki, testosteron juga berperan dalam hematopoiesis, komposisi badan, dan metabolisme tulang.[4,8]

Terapi pengganti testosteron pada pria dengan hipogonadisme dapat meningkatkan fungsi seksual, indeks massa tubuh (IMT), densitas tulang, eritropoiesis, dan ukuran prostat. Terapi ini juga akan memengaruhi profil lipid.[4,8]

Farmakokinetik

Secara in vivo, testosteron akan dikonversi menjadi dihydrotestosterone (DHT) pada jaringan target oleh enzim 5-alfa-reduktase. DHT berikatan dengan afinitas lebih tinggi pada reseptor androgen bila dibandingkan testosteron, sehingga dapat mengaktivasi ekspresi gen dengan lebih efisien.[1]

Selain itu, testosteron juga akan dikonversi menjadi estradiol oleh kompleks enzim aromatase, terutama di hepar dan jaringan lemak. Testosteron dan DHT berperan dalam perkembangan karakteristik seks laki-laki yang berhubungan dengan alat genital, otot skeletal, dan folikel rambut. Sementara itu, estradiol berperan dalam maturasi epifisis dan mineralisasi tulang.[1]

Absorpsi

Absorpsi testosteron tergantung pada jenis sediaannya.

Sediaan Topikal Gel:

Testosteron topikal gel akan diabsorpsi secara sistemik melalui kulit. Aplikasi gel akan cepat kering pada permukaan kulit dan akan melepaskan hormon ke sirkulasi sistemik. Absorpsi perkutan berlangsung selama 24 jam. Konsentrasi serum testosteron mulai mencapai level steady state pada akhir 24 jam dan mencapai steady state sepenuhnya pada hari kedua dan ketiga dosis gel 1%.[1]

Lokasi aplikasi preparat transdermal mempengaruhi absorpsi obat karena dipengaruhi oleh permeabilitas kulit dan aliran darah perkutan. Lokasi abdomen, punggung, bokong, dan lengan atas menunjukkan pencapaian konsentrasi serum testosteron yang baik. Pemberian pada malam hari (sekitar jam 10 malam) menunjukkan profil konsentrasi testosteron yang mirip dengan pola diurnal testosteron endogen pada laki-laki muda dan sehat.[1]

Sediaan Oral:

Pada pemberian oral, hanya sebagian kecil obat yang mencapai sirkulasi sistemik. Pemberian oral testosteron memiliki bioavailabilitas rendah karena terjadi metabolisme obat di pencernaan selama absorpsi dan first pass pada hepar.[1]

Injeksi Intramuskular:

Absorpsi akan bersifat lambat pada jaringan lemak yang merupakan lokasi penyuntikan intramuskular. Testosteron yang diinjeksikan intramuskular akan mencapai konsentrasi puncak sekitar 72 jam setelah injeksi dan memiliki durasi kerja sekitar 2–4 minggu.[1]

Distribusi

Di sirkulasi, testosteron berikatan dengan sex hormone-binding globulin (SHBG) dan albumin. Sekitar 40% dari testosteron di plasma berikatan dengan SHBG, sedangkan 2% beredar dalam bentuk tidak berikatan (bebas) dan sisanya berikatan dengan albumin dan protein lainnya. Waktu paruh testosteron berkisar 10–100 menit.[4,6,8,9]

Metabolisme

Testosteron terutama dimetabolisme di hepar menjadi 17-ketosteroid melalui dua jalur yang berbeda. Metabolit aktif terbesar dari testosteron adalah estradiol dan DHT.[6,8,9]

Eliminasi

Testosteron dan metabolitnya diekskresi di urine dan feses. Sekitar 90% testosteron diekskresi melalui urine sebagai asam glukoronat dan asam sulfat yang dikonjugasikan dengan obat dan metabolitnya. Sekitar 6% dari dosis obat diekskresi di feses sebagai obat tidak terkonjugasi. Inaktivasi testosteron terutama terjadi di hepar.[4,6,8,9]

 

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

1. National Center for Biotechnology Information. PubChem Compound Summary for CID 6013, Testosterone. 2020. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Testosterone.
4. MIMS Indonesia. Testosterone And Derivatives. 2020. https://mims.com/indonesia/drug/info/testosterone%20and%20derivatives?mtype=generic
6. FDA. Androderm. 2011. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2011/020489s025lbl.pdf
8. Drugbank. Testosterone Undercanoate. 2020. https://www.drugbank.ca/drugs/DB13946
9. Medscape. Testosterone. 2020. https://reference.medscape.com/drug/depo-testosterone-aveed-342795#10

Pendahuluan Testosteron
Formulasi Testosteron

Artikel Terkait

  • Skrining Disfungsi Seksual Akibat Antidepresan
    Skrining Disfungsi Seksual Akibat Antidepresan
  • Strategi Mengatasi Disfungsi Seksual Akibat Terapi Antidepresan
    Strategi Mengatasi Disfungsi Seksual Akibat Terapi Antidepresan
  • Efek Terapi Gelombang Kejut Linier Pada Disfungsi Ereksi – Telaah Jurnal Alomedika
    Efek Terapi Gelombang Kejut Linier Pada Disfungsi Ereksi – Telaah Jurnal Alomedika
  • Sildenafil Tidak Menyebabkan Serangan Jantung
    Sildenafil Tidak Menyebabkan Serangan Jantung
  • Testosterone Replacement Therapy untuk Disfungsi Ereksi
    Testosterone Replacement Therapy untuk Disfungsi Ereksi

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 07 Februari 2024, 09:56
Testosterone Replacement Therapy untuk Disfungsi Ereksi - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO DOKTER.Terapi pengganti testosteron umum digunakan untuk tata laksana hipogonadisme pria. Namun, dalam dekade terakhir, uji klinis mulai banyak...
Anonymous
Dibalas 02 Oktober 2023, 06:53
Sediaan alprostadil topikal
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Salam sejawat.Saya ingin bertanya, apakah sediaan alprostadil topikal utk disfungsi ereksi tersedia di Indonesia, soalnya saya ada terlihat salah satu...
Anonymous
Dibalas 16 Januari 2023, 07:46
Lama pemberian tadalafil pada pasien ED
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, untuk pasien ED, untuk dosis harian Tadalafil nya brp MG ya dok? Dan di konsumsi brp lama agar sembuh total? Terimakasih dok

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.