Di Indonesia obat ini memiliki beberapa macam sediaan yakni tablet sublingual dengan dosis 5 mg dan 10 mg, sediaan oral dengan dosis  5 mg dan 10 mg, tablet pelepasan lambat dengan dosis 20 mg.[1-5,7,9,11]

Cara Mengonsumsi

Pada saat mengkonsumsi obat ini hendaknya pada kondisi berbaring atau duduk tenang untuk menghindari pusing dan terjatuh. Selain itu untuk mencegah terjadinya serangan jantung, isosorbide dinitrate hendaknya diminum pada saat muncul gejala paling awal angina pectoris.[1-5,7,9]

Cara penggunaan isosorbid dinitrate (ISDN) dibedakan menjadi 2  berdasarkan efek pemberiannya yakni  jangka pendek (short acting) dan jangka panjang (long acting).  Tablet sublingual tidak boleh dikunyah atau dihancurkan.[1-5,7,9]

Jangka Pendek (Short Acting)

Pemberian ISDN untuk efek jangka pendek dapat diberikan tablet sublingual dengan dosis 2,5 hingga 10 mg dimana mula kerja (duration of action ) adalah 10 hingga 60 menit. Pada saat menggunakan tablet sublingual cukup diletakkan di bawah saja dan jangan dikunyah.[1-5,7,9]

Jangka Panjang (Long Acting)

Isosorbide dinitrate (ISDN) dapat diberikan per oral dengan 5 hingga 40 mg yang diberikan 3 kali sehari dan memiliki mula kerja (duration of action) 4 hingga 6 jam.

ISDN tablet / kapsul lepas lambat dengan dosis 40 mg dengan jarak pemberian 14 jam, dosis mula kerjanya 12 hingga 14 jam. Obat ini hendaknya ditelan secara keseluruhan dan jangan dikunyah maupun digigit. Kombinasi isosorbide dinitrate dengan dosis 20 mg dengan hydralazine hydrochloride dosis 37.5mg.[1-5,7,9]

Waktu Jeda Pemberian Nitrate

Jangan mengkonsumsi obat ini sepanjang hari maupun sepanjang malam agar terhindar dari efek toleransi nitrat. Berikanlah selang waktu pemberian minimal 14 jam untuk tablet lepas cepat dan berikan jeda waktu lebih dari 18 jam untuk sediaan lepas lambat.[13,14]

Cara Penyimpanan

Isosorbide dinitrate sebaiknya disimpan pada suhu 20-25℃, hindarkan dari cahaya matahari, pastikan kemasan obat tertutup rapat dan hindarkan dari area yang lembab dan basah.[1,2]