Efek Samping dan Interaksi Obat Propranolol
Efek samping propranolol mencakup reaksi hipersensitivitas, halusinasi, bronkospasme, dan miopati. Pada bayi, propranolol dapat menyebabkan hipoglikemia, sehingga harus digunakan setelah makan. Interaksi obat bermakna dapat terjadi dengan kortikosteroid, phenytoin, phenobarbital, dan rifampicin.[4,7]
Efek Samping
Beberapa efek samping yang umum dilaporkan pada penggunaan propranolol adalah pusing, kelelahan, penurunan libido, mual, nyeri perut, diare, dan konstipasi. Potensi efek samping propranolol pada berbagai sistem organ tubuh antara lain:
- Hematologi dan limfatik: agranulositosis, trombositopenia
- Kardiovaskular: bradikardia, gagal jantung, AV blok, hipotensi, ekstremitas dingin, fenomena Raynaud
- Mata: gangguan penglihatan, mata kering, konjungtivitis
- Gastrointestinal: mual, muntah, diare, konstipasi, mulut kering
- Umum: letargi, lemah
- Sistem imun: hipersensitivitas, reaksi anafilaksis
- Sistem saraf: pusing berputar
- Psikiatri: halusinasi, psikosis, depresi, perubahan mood, konfusi, hilang ingatan, gangguan tidur, mimpi buruk.
- Reproduksi: disfungsi ereksi
- Respirasi: bronkospasme
- Kulit: alopesia, reaksi psoriasiform, ruam kulit[4,5,7]
Interaksi Obat
Interaksi obat propranolol yang perlu diwaspadai adalah risiko hipoglikemia pada penggunaan bersama obat-obat antihiperglikemia atau insulin. Selain itu, obat propranolol juga juga perlu diwaspadai penggunaannya bersama dengan penginduksi CYP1A2 seperti phenytoin dan phenobarbital, atau penginduksi CYP2C19 seperti rifampicin, karena dapat menurunkan konsentrasi plasma propranolol ketika diberikan bersamaan.[4,5,7]
Antipsikotik
Penggunaan propranolol dengan antipsikotik, seperti phenothiazine dosis tinggi, dapat meningkatkan efek hipotensif. Penggunaan dengan haloperidol meningkatkan risiko henti jantung.[13]
Chlorpromazine
Penggunaan propranolol dengan chlorpromazine menurunkan klirens propranolol.[13]
Thioridazine
Penggunaan propranolol dengan thioridazine menurunkan metabolisme thioridazine dan meningkatkan risiko aritmia fatal.[13]
Fluoxetine
Penggunaan dengan fluoxetine dapat menurunkan metabolisme propranolol. Hal ini meningkatkan risiko blok jantung.[13]
Diuretik
Penggunaan propranolol dengan diuretik, seperti hydrochlorothiazide, meningkatkan risiko hipotensi.[13]
Obat Antiaritmia
Penggunaan propranolol dengan obat yang memiliki efek antiaritmia, seperti verapamil, berpotensi memiliki efek jantung aditif dan efek toksik aditif.[13]
Obat Antidiabetes
Penggunaan propranolol dengan obat antidiabetes, seperti insulin, dapat mengubah respons terhadap obat antidiabetes. Pemantauan ketat direkomendasikan.[13]
Alkaloid Ergot
Penggunaan propranolol dengan alkaloid ergot, seperti ergotamine, dapat menimbulkan efek vasokonstriksi perifer aditif. Gunakan bersamaan dengan hati-hati.[13]
Cimetidine
Cimetidine dapat menurunkan klirens propranolol. Pantau tanda dan gejala peningkatan aktivitas penghambatan beta adrenergik.[13]
Antasida
Antasida dapat menurunkan absorpsi propranolol. Pertimbangkan untuk meningkatkan dosis propranolol jika diduga ada interaksi.[13]
Levodopa
Propranolol dapat menyebabkan penurunan efek hipotensif dan inotropik positif dari levodopa.[13]
Teofilin
Propranolol dapat menurunkan klirens teofilin dan menyebabkan penurunan efek brokodilatasi.[13]
Penginduksi Enzim CYP
Obat-obat penginduksi CYP1A2 seperti phenytoin dan phenobarbital, atau penginduksi CYP2C19 seperti rifampicin, diduga dapat menurunkan konsentrasi plasma propranolol.[7]
Tabel 1. Interaksi Obat Propranolol
Interaksi Obat | Nama Obat |
Meningkatkan efek kronotropik dan/atau inotropik | Amiodarone, quinidine, Calcium channel blocker |
Meningkatkan efek hipotensi | Fenotiazin, ACE Inhibitor |
Menurunkan efek antihipertensi | Non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAID) |
Meningkatkan bioavailabilitas dan waktu protrombin | Warfarin |
Menurunkan efek antidiabetik | Agen antidiabetik dan insulin |
Meningkatkan risiko hipotensi dan refleks takikardia | Obat anestesi: Methoxyflurane, trichloroethylene |
Memperlambat konduksi atrioventrikular dan menurunkan denyut jantung yang dapat menyebabkan bradikardia | Digitalis Glikosida |
Menurunkan aktivitas simpatetik (bradikardia, vertigo, sinkop, hipotensi ortostatik) | Reserpine |
Meningkatkan efek hipotensi dan cardiac arrest | Haloperidol |
Menurunkan konsentrasi T3 | Tiroksin |
Membalikkan efek beta-blocker propranolol | Isoproterenol, Dobutamine |
Meningkatkan konsentrasi serum | Alkohol |
Sumber: dr. Tanessa Audrey Wihardji, Alomedika, 2018.
Penulisan pertama oleh: dr. Tanessa Audrey Wihardji