Farmakologi Propranolol
Farmakologi propranolol adalah sebagai agen beta bloker non-selektif. Propranolol merupakan suatu propranolamin. Zat ini memiliki peran sebagai antagonis beta-adrenergik, ansiolitik, antiaritmia, vasodilator, dan antihipertensi.[3]
Farmakodinamik
Farmakodinamik propranolol yaitu sebagai antagonis non-selektif reseptor beta adrenergik. Mekanisme aksinya yaitu menghalangi kerja katekolamin adrenalin dan noradrenalin pada reseptor adrenergik beta-1 dan beta-2. Dengan memblokade reseptor beta adrenergik, propranolol menghambat efek simpatis yang bekerja melalui reseptor tersebut.
Proses tersebut menyebabkan hambatan terhadap vasokonstriksi, hambatan faktor angiogenik seperti VEGF (Vascular Endothelial Growth Factor) dan bFGF (basic growth factor of fibroblast), induksi apoptosis sel endotel, dan menurunkan regulasi sistem RAA (renin-angiotensin-aldosteron). Efek yang ditimbulkan adalah penurunan denyut jantung, kontraktilitas miokard, kebutuhan oksigen miokardium, dan tekanan darah.
Pada angina pektoris, propranolol dapat mengurangi kebutuhan oksigen miokard dengan menurunkan denyut jantung, tekanan darah sistolik, serta kecepatan dan lamanya kontraksi miokardium. Pada aritmia, propranolol memiliki efek stabilisasi potensial aksi kardiak dengan dosis yang lebih tinggi.[1,3,4]
Farmakokinetik
Profil farmakokinetik propranolol berupa absorpsi penuh pada pemberian melalui oral. Propranolol bersifat sangat lipofilik dengan sebagian besar bentuk aktifnya terikat pada protein plasma.[1,3,5]
Absorpsi
Absorpsi terjadi hampir menyeluruh melalui traktus gastrointestinal. Konsumsi propranolol bersamaan dengan makanan tidak meningkatkan waktu puncak namun meningkatkan bioavailabilitas. Bioavailabilitas mencapai 30-70% dengan waktu puncak 1-4 jam pada sediaan lepas cepat dan 6-14 jam pada sediaan lepas lambat.
Onset kerja pada indikasi hipertensi yaitu 2-3 minggu. Onset kerja pada indikasi blok reseptor beta yaitu 2-10 menit untuk pemberian intravena atau 1-2 jam untuk pemberian per oral.[3-5]
Distribusi
Propranolol didistribusikan secara luas, menembus sawar darah otak dan plasenta, dan masuk ke air susu ibu. Volume distribusi mencapai 4 L/kg. Ikatan pada protein plasma mencapai hingga 90%.[3,5]
Metabolisme
Propranolol mengalami metabolisme hepatik melalui isoenzim CYP2D6 dan CYP1A2 menjadi 4-hidroksipropranolol (zat aktif biologis).[4,5]
Eliminasi
Propranolol mengalami ekskresi utama melalui urine (96-99%). Waktu paruh eliminasi mencapai 3-6 jam baik pada anak maupun dewasa.[3-5]
Penulisan pertama oleh: dr. Tanessa Audrey Wihardji