Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Propranolol
Penggunaan propranolol pada kehamilan masuk dalam Kategori C oleh FDA dan TGA. Propranolol dikeluarkan melalui ASI pada ibu menyusui.[4,13,14]
Penggunaan pada Kehamilan
Menurut FDA, propranolol masuk dalam Kategori C. Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.[4,13]
Menurut TGA, propranolol masuk dalam kategori C. Obat-obatan yang karena efek farmakologisnya telah menyebabkan atau diduga menyebabkan efek berbahaya pada janin manusia atau neonatus tanpa menyebabkan malformasi. Efek ini mungkin reversibel.[11]
Penggunaan propranolol pada wanita hamil tidak menunjukkan adanya hubungan dengan defek kongenital, keguguran, atau luaran buruk pada maternal lainnya. Propranolol dapat menembus plasenta dan pada janin yang terpapar selama kehamilan berisiko mengalami bradikardia, hipoglikemia, dan depresi pernapasan.[4]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Propranolol dikeluarkan dalam kadar rendah dalam ASI. Oleh karena itu, jumlah yang tertelan oleh bayi diduga kecil dan diperkirakan tidak menimbulkan efek buruk pada bayi yang disusui. Berdasarkan studi pemberian propranolol selama menyusui, belum ada reaksi merugikan pada bayi yang dilaporkan berkaitan langsung dengan konsumsi propranolol ibu.[14]
Penulisan pertama oleh: dr. Tanessa Audrey Wihardji