Farmakologi Captopril
Farmakologi captopril adalah sebagai inhibitor kompetitif dari angiotensin-converting enzyme, yang berfungsi mengubah angiotensin 1 menjadi angiotensin 2. Captopril akan menekan renin-angiotensin-aldosterone system.
Farmakodinamik
Renin-angiotensin-aldosterone system (RAAS) adalah suatu mekanisme homeostatik, untuk meregulasi keseimbangan hemodinamik, air, dan elektrolit. Pada RAAS, captopril menginhibisi angiotensin-converting enzyme (ACE), sehingga mencegah konversi angiotensin I ke angiotensin II. Oleh sebab itu, captopril tergolong sebagai ACE inhibitor.
Inhibisi oleh ACE menyebabkan angiotensin II plasma menurun, sehingga terjadi vasodilatasi dan penurunan sekresi aldosteron. Pemberian captopril pada pasien hipertensi menyebabkan terjadinya penurunan resistensi arteri perifer.
Pada sistem kardiovaskular, ACE inhibitor menurunkan preload dengan cara menimbulkan vasodilatasi dan natriuresis, serta mengurangi afterload dengan cara menghambat angiotensin II. Cardiac output dapat meningkat, atau tidak berubah. Oleh sebab itu, captopril juga digunakan dalam terapi gagal jantung.
Captopril juga membuat peningkatan aliran darah ginjal, sedangkan glomerular filtration rate (GFR) biasanya tidak berubah. Kombinasi semua ini akan menurunkan tekanan darah sistolik, diastolik, dan rata-rata.[3–5]
Farmakokinetik
Absorpsi captopril terjadi cepat pada saluran gastrointestinal. Metabolisme captopril terjadi di hepar, dan ekskresinya terutama melalui urin. Waktu paruh eliminasi adalah 2–3 jam.
Absorpsi
Captopril diabsorpsi cepat, yaitu sekitar 60‒75% pada perut kosong. Makanan akan mengurangi bioavailabilitas obat sekitar 24–30%, tetapi hal ini dianggap tidak begitu bermakna secara klinis.
Dalam satu jam, dosis tunggal 100 mg captopril per oral, akan mencapai konsentrasi puncak dalam darah sekitar 800 ng/mL. Onset kerja obat adalah dalam 15–30 menit. Penurunan tekanan darah akan terjadi sekitar 60‒90 menit.[1,11]
Distribusi
Volume distribusi captopril adalah 0,7 L/kg. Sekitar 25–30% captopril berikatan dengan protein, terutama albumin. Captopril dapat menembus plasenta dan memasuki air susu ibu dalam jumlah kecil. Captopril secara cepat didistribusikan pada hampir semua jaringan tubuh, kecuali susunan saraf pusat.[3,11]
Metabolisme
Sekitar separuh captopril yang diabsorpsi dimetabolisme dengan cepat. Metabolisme captopril terjadi di hepar. Metabolit captopril berupa disulfida. Mayoritas metabolit adalah captopril-cysteine disulfide dan dimers dari captopril disulfida.[1,4]
Eliminasi
Captopril dan metabolitnya diekskresikan pada urin. Pada pasien dengan fungsi ginjal yang normal, lebih daripada 95% dosis obat yang diabsorpsi, akan diekskresikan ke urin dalam waktu 24 jam. Sekitar 40‒50% dari obat yang diekskresikan ke urin berupa captopril yang tidak berubah. Sisanya sebagai dimers dari captopril disulfida dan disulfida captopril sistein.
Klirens ginjal captopril adalah 0,4 L/kg/jam. Pada pasien gagal ginjal dengan klirens kreatinin kurang dari 20 mL/menit waktu paruh eliminasi dapat mencapai 20–40 jam. Pada pasien anuria, waktu paruh dapat mencapai 6,5 hari.[2,4]
Direvisi oleh: dr. Livia Saputra