Kontraindikasi dan Peringatan Captopril
Kontraindikasi pemakaian captopril adalah adanya riwayat hipersensitivitas dengan obat ini. Peringatan penggunaan diberikan karena captopril berpotensi menyebabkan efek hematologi, seperti neutropenia atau agranulositosis.
Kontraindikasi
Kontraindikasi captopril diberikan pada pasien yang memiliki riwayat hipersensitivitas dengan obat ini, atau golongan angiotensin-converting enzyme (ACE Inhibitors) lainnya, seperti lisinopril dan ramipril.
Kontraindikasi juga ditujukan pada wanita hamil. Pasien sebaiknya segera menghentikan penggunaan obat captopril, dan digantikan dengan obat antihipertensi lainnya, apabila pasien diketahui hamil.[3,4,11]
Peringatan
Peringatan saat menggunakan captopril diberikan terhadap kemungkinan terjadinya efek hematologi, proteinuria, dan hipotensi. Peringatan juga ditujukan akan potensi timbulnya reaksi sensitivitas, misalnya anafilaksis atau angioedema yang dapat berakibat fatal.
Efek Hematologi
Captopril dapat menyebabkan neutropenia dan agranulositosis. Risiko terjadinya neutropenia meningkat apabila pasien memiliki gangguan fungsi ginjal atau adanya penyakit jaringan ikat, misalnya lupus eritematosus sistemik atau skleroderma.[4,15]
Proteinuria
Proteinuria dapat terjadi pada pasien dengan riwayat gangguan ginjal, atau jika pasien menerima captopril dalam dosis tinggi, yaitu di atas 150 mg/hari. Proteinuria biasa terjadi pada bulan ke-8 terapi dan membaik dalam 6 bulan.[4,15]
Hipotensi
Hipotensi berat dapat terjadi terutama pada pasien yang menerima diuretik atau dialisis, serta pada pasien dengan gagal jantung berat. Untuk menghindari terjadinya hipotensi, bila memungkinkan, hentikan terapi obat antihipertensi lainnya 1 minggu sebelum memulai captopril. Sebaiknya dosis captopril dimulai dari 6,25 mg, sebanyak 3 kali/hari untuk mencegah hipotensi.[4,11]
Reaksi Sensitivitas
Peringatan juga diberikan karena captopril berpotensi menyebabkan reaksi hipersensitivitas, seperti anafilaksis dan angioedema. Jika terjadi edema laring, maka dapat berakibat fatal.[4]
Direvisi oleh: dr. Livia Saputra