Indikasi dan Dosis Lisinopril
Indikasi lisinopril adalah pada pasien dengan hipertensi esensial, nefropati diabetik, gagal jantung, dan pasca infark miokard akut.
Hipertensi Esensial
Pada pasien hipertensi esensial tanpa komplikasi dan tanpa terapi diuretik, lisinopril dapat diberikan mulai 5-10 mg sehari. Dosis disesuaikan dalam interval 2-4 minggu tergantung respon tekanan darah. Pada beberapa pasien, dosis hingga 40 mg/hari dapat diperlukan. Dosis maksimal adalah 80 mg/hari.
Jika tekanan darah tidak dapat dikontrol dengan lisinopril, diuretik dosis rendah, seperti hidroklorotiazid 12,5 mg, dapat diberikan. Setelah pemberian diuretik, dosis lisinopril dapat diturunkan perlahan.[10,13]
Gagal Jantung
Pemberian lisinopril pada penderita gagal jantung hendaknya dilakukan dalam pengawasan medis ketat. Jika pasien tidak dapat dikontrol dengan diuretik atau digitalis, lisinopril dapat ditambahkan dengan dosis mulai 2,5 mg/hari. Dosis ditingkatkan secara perlahan setiap 2 minggu, hingga maksimum 40 mg/hari.[10,14]
Nefropati Diabetik
Pada pasien nefropati diabetik yang mengalami hipertensi dan albuminuria, dapat diberikan lisinopril 10 mg per hari, dapat ditingkatkan menjadi 20-40 mg.[10,15]
Infark Miokard Akut
Pemberian terapi lisinopril dapat dimulai dalam kurun waktu 24 jam setelah onset gejala. Dosis awal lisinopril adalah 5 mg yang diberikan secara oral. Kemudian diikuti dengan 5 mg 24 jam setelahnya, 10 mg setelah 48 jam, dan kemudian 10 mg sekali sehari.[7]
Jika ditemukan penderita dengan tekanan darah sistolik rendah (≤120 mmHg) pada saat terapi dimulai atau pada 3 hari pertama setelah infark, lisinopril hendaknya diberikan dengan dosis 2,5 mg/hari.[7,10]
Penderita Gangguan Ginjal
Pemberian lisinopril pada penderita gangguan ginjal dapat didasarkan berdasarkan laju glomerular filtration rate (GFR):
- GFR 30-70 ml/menit: dosis dimulai 5-10 mg/hari
- GFR 10-30 ml/menit: dosis dimulai 2,5 – 5 mg/hari
- GFR < 10 ml/menit (termasuk pasien dialisis): dosis dimulai 2,5mg/hari
Dosis disesuaikan dengan respon tekanan darah. Dosis dapat dititrasi naik sampai tekanan darah terkontrol. Dosis harian maksimal adalah 20 mg sehari.[7]
Pada 4 minggu pertama pengobatan, kadar kalium dan kreatinin serum sebaiknya diperiksa secara ketat. Kenaikan serum kreatinin < 20% masih dianggap normal, tetapi bila kenaikan serum kreatinin di atas 20%, maka konsultasi dengan spesialis sebaiknya dilakukan.[16]