Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Losartan
Penggunaan losartan pada kehamilan tidak disarankan dan dimasukkan dalam Kategori D oleh FDA maupun TGA. Sementara itu, belum diketahui apakah losartan dikeluarkan pada ASI ibu menyusui.[9,10,12]
Penggunaan pada Kehamilan
Food and Drug Administration (FDA) memasukkan losartan dalam kategori D. Ada bukti positif mengenai risiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar dari risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa.[12]
Therapeutic Goods Administration (TGA) juga memasukkan losartan dalam kategori D. Obat telah menyebabkan, diduga telah menyebabkan atau mungkin berpotensi menyebabkan, peningkatan kejadian malformasi janin manusia atau kerusakan permanen. Obat ini juga mungkin memiliki efek farmakologis yang merugikan.[10]
Penggunaan obat-obatan yang bekerja pada sistem renin-angiotensin selama trimester kedua dan ketiga kehamilan dapat mengurangi fungsi ginjal janin, serta meningkatkan risiko morbiditas dan kematian janin atau neonatus. Sebagai akibatnya, pasien bisa mengalami oligohidramnion yang berkaitan dengan hipoplasia paru janin dan deformasi tulang. Potensi efek buruk pada neonatus mencakup hipoplasia tengkorak, anuria, hipotensi, gagal ginjal, dan kematian.[12]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Belum ada bukti terkait keamanan penggunaan losartan pada ibu menyusui. Obat ini juga tidak diketahui apakah dikeluarkan ke ASI atau tidak. Penggunaan losartan saat ini tidak disarankan pada ibu menyusui.[11]