Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Efek Samping dan Interaksi Obat Ramipril general_alomedika 2022-11-18T09:47:36+07:00 2022-11-18T09:47:36+07:00
Ramipril
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Efek Samping dan Interaksi Obat Ramipril

Oleh :
dr. Bernita Nur Cahyani
Share To Social Media:

Ramipril dapat menyebabkan beberapa efek samping seperti angioedema, ikterus kolestatik, batuk, reaksi hipersensitivitas, hipotensi, sinkop, maupun penurunan fungsi ginjal. Interaksi ramipril dengan berbagai obat lain dapat meningkatkan risiko toksisitas ataupun efek hipotensif.

Efek Samping

Secara umum ramipril dapat ditoleransi dengan baik. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa ramipril bisa menyebabkan efek samping. Efek samping yang perlu diperhatikan adalah angioedema yang jika melibatkan kepala dan leher akan berpotensi mengganggu jalan napas. Ramipril juga bisa menyebabkan reaksi anafilaksis.

Angioedema

Walaupun jarang, angioedema dapat terjadi pada penggunaan angiotensin-converting enzyme inhibitor (ACEI). Apabila angioedema melibatkan kepala dan leher, maka berpotensi mengganggu jalan napas. Jika angioedema melibatkan usus, maka bisa menyebabkan nyeri abdomen.

Risiko angioedema meningkat pada penggunaan bersamaan dengan everolimus atau sacubitril. Pasien dengan riwayat operasi jalan napas mempunyai risiko lebih tinggi mengalami obstruksi jalan napas jika terjadi angioedema.[1-4]

Ikterus Kolestatik

Walaupun jarang, toksisitas berhubungan dengan ACEI, termasuk ikterus kolestatik, dapat berkembang menjadi nekrosis hepatik fulminant. hentikan jika terjadi peningkatan transaminase hepatik atau terjadi ikterus.[1-4]

Batuk

Batuk karena ACEI adalah batuk kering, terhenti-henti, nonproduktif yang terjadi dalam beberapa bulan pertama penggunaan dan umumnya membaik dalam 1-4 minggu setelah penghentian ACEI. Penyebab lain dari batuk sebaiknya dipertimbangkan dan disingkirkan sebelum penghentian.[1-4]

Hiperkalemia

Hiperkalemia dapat terjadi akibat penggunaan ACEI. Faktor risiko hiperkalemia meliputi gangguan ginjal, diabetes mellitus, penggunaan bersamaan dengan diuretik hemat kalium, suplemen kalium, dan atau garam yang mengandung kalium. Gunakan secara hati-hati, dan lakukan pemantauan kadar kalium.[1-4]

Reaksi Hipersensitivitas

Reaksi anafilaksis atau anafilaktoid dapat terjadi dengan pemberian ACEI.[2]

Hipotensi dan Sinkop

Hipotensi simptomatis dengan atau tanpa sinkop dapat terjadi. Efek paling sering diamati pada pasien dengan pengurangan volume, misalnya pasien yang mengonsumsi diuretik atau mengalami dehidrasi. Koreksi pengurangan volume sebelum memulai terapi dan lakukan pemantauan pasien pada dosis awal dan peningkatan dosis. Tekanan darah sebaiknya diturunkan dengan kecepatan sesuai dengan kondisi klinis pasien.[1-4]

Penurunan Fungsi Ginjal

Ramipril dapat menyebabkan penurunan fungsi ginjal dan atau peningkatan kreatinin serum, terutama pada pasien dengan aliran darah ginjal rendah contohnya stenosis arteri renalis dan gagal jantung. Penurunan fungsi ginjal dapat menyebabkan oliguria, gagal ginjal akut, dan azotemia progresif. Sedikit peningkatan serum kreatinin dapat terjadi selama inisiasi, pertimbangkan penghentian hanya pada pasien dengan penurunan fungsi ginjal progresif atau signifikan.[1-4]

Interaksi Obat

Ramipril berinteraksi dengan beberapa jenis obat jika dikonsumsi bersamaan. Interaksi yang mungkin terjadi antara lain adalah peningkatan efek hipotensif, peningkatan risiko penurunan fungsi ginjal, peningkatan kadar dan toksisitas lithium, serta peningkatan efek hiperkalemia.

Meningkatkan Efek Hipotensif

Penggunaan ramipril dengan diuretik dan obat antihipertensi lainnya akan menyebabkan peningkatan efek hipotensif. Koreksi deplesi volume atau garam sebelum memulai terapi dengan ramipril dapat mengurangi risiko efek samping hipotensi.

Meningkatkan Risiko Penurunan Fungsi Ginjal

Pada pasien usia tua atau dengan fungsi ginjal berkurang, administrasi ramipril dengan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), seperti ketoprofen dan diklofenak, dapat menyebabkan penurunan fungsi ginjal, termasuk kemungkinan gagal ginjal akut. Efek ini biasanya reversibel. Pantau fungsi ginjal secara periodik pada pasien yang mendapatkan ramipril dan terapi OAINS. Efek antihipertensi dari ACEI juga bisa dilemahkan oleh OAINS.

Meningkatkan Kadar dan Toksisitas Lithium

Peningkatan kadar lithium serum dan gejala toksisitas lithium telah dilaporkan pada pasien yang mendapat ACEI selama terapi lithium. Obat ini bisa diberikan dengan hati-hati, dan direkomendasikan untuk melakukan pemantauan kadar lithium serum selama penggunaan. Jika diuretik juga digunakan, risiko toksisitas lithium akan meningkat.

Meningkatkan Efek Hiperkalemia

Ramipril dapat mengurangi hilangnya kalium yang disebabkan oleh thiazide diuretik. Diuretik hemat kalium, seperti spironolactone dan amilorid, atau suplementasi kalium dapat meningkatkan risiko hiperkalemia. Jika ada indikasi penggunaan bersamaan kedua golongan obat ini, pemberian dilakukan hati-hati dan dilakukan pemantauan berkala kadar kalium serum.[1,2]

Referensi

1. FDA. Product Overview. Altace (Ramipril). 2020. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2013/019901s060lbl.pdf
2. National Center for Biotechnology Information. PubChem Database. Ramipril, CID=5362129. 2020. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Ramipril
3. Bakris GL, Weir MR. Angiotensin-converting enzyme inhibitor-associated elevations in serum creatinine: is this a cause for concern? Arch Intern Med. 2000;160(5):685-693.
4. MIMS: Ramipril. 2020. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/ramipril/?type=brief&mtype=generic

Indikasi dan Dosis Ramipril
Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...

Artikel Terkait

  • Pilihan Obat Antihipertensi pada Orang dengan Penyakit Kardiovaskuler
    Pilihan Obat Antihipertensi pada Orang dengan Penyakit Kardiovaskuler
  • Serba-serbi Pengukuran Tekanan Darah dengan Digital Sphygmomanometer
    Serba-serbi Pengukuran Tekanan Darah dengan Digital Sphygmomanometer
  • Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama
    Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama
  • Waktu Optimal Konsumsi Obat Antihipertensi: Pagi atau Malam?
    Waktu Optimal Konsumsi Obat Antihipertensi: Pagi atau Malam?
  • Pedoman Penatalaksanaan Hipertensi ESC 2024 – Ulasan Guideline Terkini
    Pedoman Penatalaksanaan Hipertensi ESC 2024 – Ulasan Guideline Terkini

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 29 Maret 2025, 19:48
Apakah pasien HT terkontrol dg tensi >180/90 boleh dilakukan vaksinasi meningitis?
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter, izin bertanya apakah pasien dengan tensi >180/90 boleh dilakukan vaksin meningitis? Atau harus dilakukan penundaan terlebih dahulu, jika iya...
Anonymous
Dibalas 15 Maret 2025, 13:59
Apakah dokter umum boleh memberikan obat hipertensi pada ibu hamil
Oleh: Anonymous
8 Balasan
Alo Dokter. Saya izin bertanya, ada pasien ibu hamil tensi 150/80mmHgDicek protein urine negatifSebaiknya kami sebagai dokter umum memberikan rujukan poli...
Anonymous
Dibalas 24 Februari 2025, 10:12
CAPTOPRIL SUBLINGUAL VS ORAL
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya pada kasus HT urgensi dengan dispepsia. TD 198/122. Keluhan menyesak di dada. EKG normal. Tatalaksana awal utk menurunkan TD nya...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.