Kontraindikasi dan Peringatan Ramipril
Kontraindikasi ramipril adalah pada pasien yang hipersensitif terhadap produk ini atau obat angiotensin converting enzyme inhibitor (ACEI) lainnya. Penggunaan ramipril juga harus diperhatikan pada pasien yang memiliki gangguan ginjal.
Kontraindikasi
Ramipril dikontraindikasikan pada pasien yang hipersensitif pada produk ini atau obat ACEI lainnya, seperti captopril. Ramipril juga kontraindikasi pada pasien yang mempunyai riwayat angioedema, baik herediter, idiopatik, atau yang disebabkan oleh terapi ACEI.
Penggunaan bersamaan dengan aliskiren pada pasien dengan diabetes atau gangguan ginjal juga kontraindikasi. Kontraindikasi ramipril lainnya adalah kehamilan dan laktasi, serta penggunaan bersamaan atau dalam 36 jam saat berganti dari sacubitril.[1,4]
Peringatan
Apabila selama penggunaan ramipril pasien mengalami kehamilan, segera hentikan penggunaan. Penggunaan ramipril pada kehamilan masuk dalam kategori C untuk trimester pertama dan kategori D untuk trimester kedua dan ketiga menurut FDA.
Penggunaan ramipril harus berhati-hati pada pasien dengan stenosis arteri renal bilateral, hanya memiliki satu ginjal dengan stenosis arteri renal unilateral, mempunyai risiko hipotensi, stenosis katup mitral atau aorta, dan mengalami gangguan fungsi renal dan hepar.
Risiko hipotensi dan sinkop akan meningkat jika ramipril digunakan pada pasien yang mendapat diuretik, mengalami hipovolemia, hiponatremia, dan gagal jantung. Pada pasien yang menjalani tindakan operatif dengan anestesia, hati-hati juga karena risiko hipotensi akan meningkat bila agen anestesi yang digunakan menginduksi hipotensi.
Penggunaan ramipril bersama inhibitor mTOR seperti temsirolimus akan meningkatkan risiko angioedema.[2,4]