Farmakologi Ramipril
Farmakologi ramipril adalah sebagai angiotensin-converting enzyme inhibitor (ACEI), serupa dengan captopril, benazepril, fosinopril, dan quinapril. Obat ini dikonversi menjadi ramiprilat di hepar dan ginjal. Ramipril menurunkan tekanan darah dengan mempengaruhi sistem renin-angiotensin-aldosteron (SRAA).[2]
Farmakodinamik
Ramipril dan ramiprilat menghambat angiotensin-converting enzyme (ACE). ACE adalah peptidyl dipeptidase yang mengkatalis konversi angiotensin I menjadi zat vasokonstriktor, angiotensin II.
Angiotensin II menstimulasi sekresi aldosteron oleh korteks adrenal. Inhibisi dari ACE menyebabkan penurunan angiotensin II plasma, yang menyebabkan berkurangnya aktivitas vasopressor dan menurunkan sekresi aldosteron. Hilangnya umpan balik negatif angiotensin II pada sekresi renin menyebabkan peningkatan aktivitas renin plasma.
Peningkatan aktivitas renin plasma dan berkurangnya aldosteron menyebabkan vasodilatasi, sehingga memberikan efek hipotensif dan efek yang menguntungkan pada gagal jantung.[2]
Farmakokinetik
Bioavailabilitas absolut dari ramipril sekitar 28% dan ramiprilat 44%. Obat ini diabsorbsi secara cepat dan konsentrasi puncak plasma tercapai dalam satu jam setelah pemberian secara oral. Makanan tidak mempengaruhi bioavailabilitas secara signifikan.
Absorpsi
Setelah pemberian ramipril secara oral, puncak konsentrasi plasma tercapai dalam 1 jam. Ramipril diabsorpsi dengan baik dari saluran gastrointestinal setidaknya sebesar 50-60% dan tidak dipengaruhi secara signifikan oleh adanya makanan.
Pembelahan kelompok ester, terutama di hati, mengubah ramipril menjadi metabolit ramiprilat. Puncak konsentrasi plasma ramiprilat tercapai 2-4 jam setelah konsumsi obat. Bioavailabilitas absolut ramipril adalah 28% dan ramiprilat 44%.
Setelah dosis sekali sehari, konsentrasi plasma yang berada dalam keadaan stabil dari ramiprilat dicapai pada dosis keempat. Pada pasien dengan klirens kreatinin kurang dari 40 ml/menit/1,73 m2, kadar puncak ramiprilat adalah sekitar dua kali lipat dibandingkan pasien dengan fungsi ginjal normal.[1,2]
Pemberian ramipril 5-20 mg dosis tunggal menurunkan tekanan darah dalam 1-2 jam, dengan puncak penurunan dicapai dalam 3-6 jam. Efek antihipertensi dari ramipril dosis tunggal bertahan selama 24 jam.[4]
Distribusi
Ikatan protein serum ramipril adalah sekitar 73% dan ramiprilat sekitar 56%.[1,2]
Metabolisme
Ramipril mengalami saponifikasi enzimatik oleh esterase untuk membentuk ramiprilat (metabolit aktif). Ramipril hampir sepenuhnya dimetabolisme menjadi ramiprilat, yang mempunyai aktivitas ACEI sekitar 6 kali lipat ramipril. Ramipril juga dimetabolisme menjadi diketopiperazine ester, asam diketopiperazine, dan glukoronid, yang semuanya inaktif.
Pada pasien dengan gangguan fungsi hepar, metabolisme ramipril menjadi ramiprilat melambat, kemungkinan karena berkurangnya aktivitas hepatik esterase. Pada kelompok ini, kadar plasma ramipril meningkat sekitar 3 kali lipat.[1,2]
Eliminasi
Setelah pemberian ramipril secara oral, sekitar 60% dari obat dan metabolitnya dieliminasi melalui urine, dan sekitar 40% ditemukan di feses. Kurang dari 2% dari dosis yang diberikan ditemukan dalam urine sebagai ramipril yang tidak berubah.
Ekskresi urine ramipril, ramiprilat, dan metabolitnya berkurang pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal. Dibandingkan dengan orang normal, pasien dengan klirens kreatinin kurang dari 40 ml/menit/1,73 m2 mencapai konsentrasi puncak yang lebih lama.[1,2]