Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Ramipril general_alomedika 2022-11-18T09:47:12+07:00 2022-11-18T09:47:12+07:00
Ramipril
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Ramipril

Oleh :
dr. Bernita Nur Cahyani
Share To Social Media:

Farmakologi ramipril adalah sebagai angiotensin-converting enzyme inhibitor (ACEI), serupa dengan captopril, benazepril, fosinopril, dan quinapril. Obat ini dikonversi menjadi ramiprilat di hepar dan ginjal. Ramipril menurunkan tekanan darah dengan mempengaruhi sistem renin-angiotensin-aldosteron (SRAA).[2]

Farmakodinamik

Ramipril dan ramiprilat menghambat angiotensin-converting enzyme (ACE). ACE adalah peptidyl dipeptidase yang mengkatalis konversi angiotensin I menjadi zat vasokonstriktor, angiotensin II.

Angiotensin II menstimulasi sekresi aldosteron oleh korteks adrenal. Inhibisi dari ACE menyebabkan penurunan angiotensin II plasma, yang menyebabkan berkurangnya aktivitas vasopressor dan menurunkan sekresi aldosteron.  Hilangnya umpan balik negatif angiotensin II pada sekresi renin menyebabkan peningkatan aktivitas renin plasma.

Peningkatan aktivitas renin plasma dan berkurangnya aldosteron menyebabkan vasodilatasi, sehingga memberikan efek hipotensif dan efek yang menguntungkan pada gagal jantung.[2]

Farmakokinetik

Bioavailabilitas absolut dari ramipril sekitar 28% dan ramiprilat 44%. Obat ini diabsorbsi secara cepat dan konsentrasi puncak plasma tercapai dalam satu jam setelah pemberian secara oral. Makanan tidak mempengaruhi bioavailabilitas secara signifikan.

Absorpsi

Setelah pemberian ramipril secara oral, puncak konsentrasi plasma tercapai dalam 1 jam. Ramipril diabsorpsi dengan baik dari saluran gastrointestinal setidaknya sebesar 50-60% dan tidak dipengaruhi secara signifikan oleh adanya makanan.

Pembelahan kelompok ester, terutama di hati, mengubah ramipril menjadi metabolit ramiprilat. Puncak konsentrasi plasma ramiprilat tercapai 2-4 jam setelah konsumsi obat. Bioavailabilitas absolut ramipril adalah 28% dan ramiprilat 44%.

Setelah dosis sekali sehari, konsentrasi plasma yang berada dalam keadaan stabil dari ramiprilat dicapai pada dosis keempat. Pada pasien dengan klirens kreatinin kurang dari 40 ml/menit/1,73 m2, kadar puncak ramiprilat adalah sekitar dua kali lipat dibandingkan pasien dengan fungsi ginjal normal.[1,2]

Pemberian ramipril 5-20 mg dosis tunggal menurunkan tekanan darah dalam 1-2 jam, dengan puncak penurunan dicapai dalam 3-6 jam. Efek antihipertensi dari ramipril dosis tunggal bertahan selama 24 jam.[4]

Distribusi

Ikatan protein serum ramipril adalah sekitar 73% dan ramiprilat sekitar 56%.[1,2]

Metabolisme

Ramipril mengalami saponifikasi enzimatik oleh esterase untuk membentuk ramiprilat (metabolit aktif). Ramipril hampir sepenuhnya dimetabolisme menjadi ramiprilat, yang mempunyai aktivitas ACEI sekitar 6 kali lipat ramipril. Ramipril juga dimetabolisme menjadi diketopiperazine ester, asam diketopiperazine, dan glukoronid, yang semuanya inaktif.

Pada pasien dengan gangguan fungsi hepar, metabolisme ramipril menjadi ramiprilat melambat, kemungkinan karena berkurangnya aktivitas hepatik esterase. Pada kelompok ini, kadar plasma ramipril meningkat sekitar 3 kali lipat.[1,2]

Eliminasi

Setelah pemberian ramipril secara oral, sekitar 60% dari obat dan metabolitnya dieliminasi melalui urine, dan sekitar 40% ditemukan di feses. Kurang dari 2% dari dosis yang diberikan ditemukan dalam urine sebagai ramipril yang tidak berubah.

Ekskresi urine ramipril, ramiprilat, dan metabolitnya berkurang pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal. Dibandingkan dengan orang normal, pasien dengan klirens kreatinin kurang dari 40 ml/menit/1,73 m2 mencapai konsentrasi puncak yang lebih lama.[1,2]

Referensi

1. FDA. Product Overview. Altace (Ramipril). 2020. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2013/019901s060lbl.pdf
2. National Center for Biotechnology Information. PubChem Database. Ramipril, CID=5362129. 2020. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Ramipril
4. MIMS: Ramipril. 2020. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/ramipril/?type=brief&mtype=generic

Pendahuluan Ramipril
Formulasi Ramipril

Artikel Terkait

  • Pilihan Obat Antihipertensi pada Orang dengan Penyakit Kardiovaskuler
    Pilihan Obat Antihipertensi pada Orang dengan Penyakit Kardiovaskuler
  • Serba-serbi Pengukuran Tekanan Darah dengan Digital Sphygmomanometer
    Serba-serbi Pengukuran Tekanan Darah dengan Digital Sphygmomanometer
  • Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama
    Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama
  • Waktu Optimal Konsumsi Obat Antihipertensi: Pagi atau Malam?
    Waktu Optimal Konsumsi Obat Antihipertensi: Pagi atau Malam?
  • Pedoman Penatalaksanaan Hipertensi ESC 2024 – Ulasan Guideline Terkini
    Pedoman Penatalaksanaan Hipertensi ESC 2024 – Ulasan Guideline Terkini

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 29 Maret 2025, 19:48
Apakah pasien HT terkontrol dg tensi >180/90 boleh dilakukan vaksinasi meningitis?
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter, izin bertanya apakah pasien dengan tensi >180/90 boleh dilakukan vaksin meningitis? Atau harus dilakukan penundaan terlebih dahulu, jika iya...
Anonymous
Dibalas 15 Maret 2025, 13:59
Apakah dokter umum boleh memberikan obat hipertensi pada ibu hamil
Oleh: Anonymous
8 Balasan
Alo Dokter. Saya izin bertanya, ada pasien ibu hamil tensi 150/80mmHgDicek protein urine negatifSebaiknya kami sebagai dokter umum memberikan rujukan poli...
Anonymous
Dibalas 24 Februari 2025, 10:12
CAPTOPRIL SUBLINGUAL VS ORAL
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya pada kasus HT urgensi dengan dispepsia. TD 198/122. Keluhan menyesak di dada. EKG normal. Tatalaksana awal utk menurunkan TD nya...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.