Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Ramipril
Menurut FDA, penggunaan ramipril pada kehamilan masuk dalam kategori C pada trimester pertama dan kategori D pada trimester kedua dan ketiga. Pada ibu menyusui, ramipril diekskresikan ke dalam air susu.[1,6]
Penggunaan pada Kehamilan
FDA memasukkan penggunaan ramipril dalam kehamilan trimester pertama sebagai kategori C. Artinya, studi pada hewan coba memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Pada trimester kedua dan ketiga, ramipril masuk kategori D. Artinya, ada bukti positif mengenai risiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar dari risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa.
Sedangkan TGA memasukkan penggunaan ramipril dalam kategori D. Artinya, obat dapat menyebabkan peningkatan insiden malformasi fetus manusia atau kerusakan yang ireversibel, di samping juga dapat menimbulkan efek farmakologis yang buruk.
Paparan angiotensin-converting enzyme inhibitor (ACEI) selama kehamilan trimester pertama dapat berhubungan dengan peningkatan risiko malformasi janin.
Obat yang beraksi pada sistem renin-angiotensin berhubungan dengan oligohidramnion. Oligohidramnion dapat memicu hipoplasia paru janin dan malformasi skeletal. Penggunaan obat ini pada kehamilan juga berhubungan dengan anuria, hipotensi, gagal ginjal, hipoplasia tengkorak, dan kematian neonatus. Infant yang terpapar ACEI dalam rahim sebaiknya dimonitor untuk hiperkalemia, hipotensi, dan oligouria.
Hipertensi kronis maternal juga berhubungan dengan efek buruk pada janin. Hipertensi maternal kronis dapat meningkatkan risiko defek kelahiran, berat badan lahir rendah, kelahiran prematur, stillbirth, dan kematian neonatus. Hipertensi kronis yang tidak ditangani juga dapat meningkatkan risiko luaran maternal yang buruk, termasuk diabetes gestasional, preeklampsia, komplikasi persalinan, stroke, dan infark miokard.
Ketika diperlukan pengobatan hipertensi pada kehamilan, ACEI sebaiknya dihindari karena risiko buruk pada janin. Penggunaan pada wanita hamil hanya dipertimbangkan untuk kasus hipertensi yang refrakter dengan pengobatan lain. ACEI tidak direkomendasikan untuk terapi gagal jantung pada kehamilan.[1,2,6]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Penggunaan ramipril dosis tunggal 10 mg secara oral memberikan jumlah ramipril dan metabolitnya yang tidak terdeteksi pada ASI. Namun, karena dosis berulang dapat menghasilkan konsentrasi yang rendah pada ASI, penggunaan pada ibu menyusui tidak disarankan.[1,6]