Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Dopamin
Penggunaan dopamin pada kehamilan dikategorikan oleh FDA sebagai kategori C. Pada ibu menyusui, dopamin belum diketahui apakah diekskresikan melalui ASI atau tidak.
Penggunaan pada Kehamilan
Penggunaan dopamin pada ibu hamil dikategorikan C oleh FDA yang berarti studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Berdasarkan kategori TGA, penggunaan dopamin pada kehamilan dikategorikan B3 yang berarti studi pada hewan menunjukkan peningkatan insiden kerusakan janin akan tetapi efeknya belum pasti pada manusia.
Tidak diketahui apakah dopamin dapat menembus ke dalam plasenta. Belum ada studi kontrol penggunaan dopamin pada wanita hamil namun studi pada binatang menunjukkan adanya kemungkinan pembentukan katarak dan penurunan angka bertahan hidup pada anak yang lahir dari tikus yang diberikan dopamin saat gestasi.
Penggunaan dopamin pada ibu hamil harus mempertimbangkan resiko pada fetus dan keuntungan pemberian dopamin bagi ibu. Penggunaan dopamin saat proses kelahiran memerlukan pengawasan terhadap kejadian hipertensi dan ruptur pembuluh darah serebral postpartum.
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Ekskresi dopamin pada ASI tidak diketahui sehingga penggunaan dopamin harus dipertimbangkan dengan hati hati pada ibu menyusui. Penggunaan dopamin dapat menurunkan kadar prolaktin pada wanita sehingga produksi ASI dapat berkurang.[1,2,19]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri