Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Clotrimazole
Penggunaan clotrimazole topikal dalam kehamilan dan menyusui dapat dipertimbangkan. Obat ini memiliki bioavailabilitas sistemik yang buruk, sehingga diduga tidak menyebabkan efek buruk pada janin dan bayi yang menyusu. Di lain pihak, clotrimazole oral sebaiknya tidak digunakan pada ibu hamil dan menyusui.[6,10]
Penggunaan pada Kehamilan
FDA memasukkan clotrimazole topikal dan intravagina dalam Kategori B. Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Clotrimazole topikal dapat digunakan pada kasus tinea versicolor, kandidiasis kutis, tinea cruris, dan tinea corporis. Sementara itu, clotrimazole intravagina digunakan untuk kandidiasis vulvovaginal.
Untuk sediaan oral, FDA memasukkan clotrimazole dalam Kategori C. Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Sementara itu, TGA memasukkan clotrimazole topikal dan intravagina dalam Kategori A. Obat telah dikonsumsi banyak wanita hamil dan usia subur tanpa ada bukti peningkatan frekuensi malformasi atau efek buruk lain pada fetus.[6,10,12,16]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Clotrimazole memiliki bioavailabilitas oral yang buruk, sehingga risiko buruk pada bayi yang menyusu diduga sangat kecil. Jika clotrimazole digunakan pada puting susu, maka sebaiknya setiap kelebihan krim dibersihkan dari puting susu sebelum menyusui. Sediaan salep sebaiknya tidak digunakan pada puting, karena dapat memaparkan bayi pada parafin mineral kadar tinggi melalui jilatan.[9]
Penulisan pertama oleh: dr. Graciella