Farmakologi Hydrocortisone Topikal
Farmakologi hydrocortisone topikal adalah sebagai glukokortikoid potensi ringan-sedang yang memberi efek antiinflamasi, imunosupresan, antipruritik, dan vasokonstriksi. [8]
Farmakodinamik
Mekanisme kerja hydrocortisone dibedakan antara efek metabolik, antiinflamasi, imunosupresan, serta vasokonstriktor, dengan efek lainnya sebagai mineralokortikoid.
Efek Metabolik
Hydrocortisone akan mempengaruhi metabolisme karbohidrat, protein dan lemak. Dalam metabolisme karbohidrat, glukokortikoid akan meningkatkan kadar gula darah dengan merangsang glukoneogenesis, merangsang pelepasan insulin namun menghambat pengambilan glukosa oleh sel otot dan jaringan serta merangsang sintesis glikogen. Efeknya pada metabolisme asam amino adalah dengan pelepasan asam amino pada katabolisme otot. Pada metabolisme lemak, glukokortikoid akan merangsang lipase sensitif hormon dan menyebabkan lipolisis karena pengaruh glukagon.
Antiinflamasi dan Efek Imunosupresan
Glukokortikoid akan mengurangi inflamasi dengan cara menekan konsentrasi, distribusi dan fungsi leukosit perifer, serta menekan sitokin dan kemokin yang merupakan mediator inflamasi. Glukokortikoid juga menekan inflamasi dengan cara menghambat perlekatan sel darah putih ke sel endotel, menghambat fagositos dengan cara inhibisi fungsi makrofag dan antigen-presenting-cell lainnya, serta menghambat fosfolipase A2 sehingga mengurangi sintesis asam arakidonat yang merupakan prekursor prostaglandin dan leukotrien sebagai mediator inflamasi.
Efek imunosupresi terjadi karena penekanan sistem limfatik, menghambat pelepasan imunoglobulin dan konsentrasi komplemen, serta mempengaruhi ikatan antigen-antibodi sistem imun.
Vasokonstriktor
Bila diberikan secara topikal, glukokortikoid menyebabkan vasokonstriksi. Cara kerjanya adalah dengan menekan degranulasi sel mast dan menurunkan permeabilitas kapiler dengan menekan jumlah histamin yang dilepaskan oleh basofil dan sel mast.
Mineralokortikoid
Efek mineralokortikoid akan menyebabkan retensi cairan dan natrium serta deplesi kalium. Deplesi kalsium juga akan terjadi karena glukokortikoid menghambat absorpsi kalsium usus dan meningkatkan ekskresi kalsium ginjal. [13-16]
Farmakokinetik
Farmakokinetik hydrocortisone adalah sebagai steroid potensi rendah hingga sedang. Penyerapan perkutan umumnya minimal, kecuali pada lokasi tertentu seperti palpebra dan skrotum. [8]
Absorpsi
Absorpsi hydrocortisone topikal bervariasi tergantung pada letaknya. Absorpsi terendah adalah pada area plantar pedis, pergelangan kaki, dan plantar manus. Absorpsi yang tinggi dilaporkan pada sudut rahang, skrotum, dan palpebra. Perbedaan ini diduga tergantung pada ketebalan stratum korneum dan komposisi lipid. [8]
Distribusi
Setelah masuk ke plasma, 90% hydrocortisone akan berikatan dengan corticosteroid-binding protein (CBG), 5-10% tidak berikatan, dan sisanya berikatan dengan albumin. Sensitivitas jaringan dengan glukokortikoid tergantung pada siklus sirkadian, dilaporkan bahwa sensitivitasnya lebih rendah pada pagi hari dan lebih tinggi pada petang dan malam hari. Hydrocortisone dilaporkan melewati sawar plasenta .[1]
Metabolisme
Metabolisme hydrocortisone terjadi di hepar dimana obat dimetabolisme menjadi bentuk terdegradasi dan terhidrogenasi. [1]
Eliminasi
Hydrocortisone akan dieliminasi sebagian besar melalui urin dalam bentuk terkonjugasi dan glukoronida, hanya sebagian kecil diekskresikan dalam bentuk tidak berubah. Obat juga diekskresikan ke feses dalam jumlah sedikit. [13,14]