Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi general_alomedika 2024-01-03T10:58:25+07:00 2024-01-03T10:58:25+07:00
Podophyllin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi

Oleh :
dr.Nailla Fariq Alfiani
Share To Social Media:

Secara farmakologi, podophyllin dengan kandungan utama podophyllotoxin bersifat keratolitik dengan aksi antimitotik. Obat ini mengikat protein mikrotubulus dari spindel mitosis, sehingga dapat menghambat metafase dan menyebabkan kematian sel serta nekrosis jaringan kutil.[11]

Farmakodinamik

Podophyllin bekerja melalui mekanisme antimitotik dan kaustik. Senyawanya bersifat sitotoksik dan larut dalam lemak, yang bisa dengan mudah melintasi membran sel dan menghambat mitosis sel serta sintesis DNA. Hambatan tersebut bisa terjadi karena podophyllin mengikat tubulin, subunit protein, dan spindel mikrotubulus, sehingga mencegah polimerisasi tubulin menjadi mikrotubulus dan mencegah pembelahan sel.[5]

Podophyllin juga mengganggu proses seluler lainnya dengan cara menghambat enzim oksidasi dalam siklus asam trikarboksilat, sehingga dapat mengganggu nutrisi sel, menghambat transportasi aksonal, protein RNA, dan sintesis DNA, serta menghambat aktivitas mitokondria. Obat ini juga mengurangi aktivitas sitokrom oksidase. Semua hal ini menyebabkan nekrosis lokal, kematian sel, serta erosi jaringan, yang cocok untuk terapi penyakit seperti kondiloma akuminata dan veruka vulgaris.[5]

Farmakokinetik

Podophyllin diberikan secara topikal. Namun, data farmakokinetiknya belum diketahui secara jelas.[3]

Absorbsi

Podophyllin diserap melalui kulit atau selaput lendir. Waktu puncak konsentrasi plasma adalah 1–2 jam.[11]

Distribusi

Podophyllotoxin mungkin memiliki volume distribusi yang kecil.[3]

Metabolisme

Metabolisme podophyllotoxin dapat terjadi dengan cepat, tetapi metabolit dan waktu paruhnya belum diketahui dengan jelas.[11]

Eliminasi

Waktu paruh untuk eliminasi podophyllin dalam plasma adalah 1–4,5 jam.[11]

 

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

3. DrugBank. Podophyllin. 2020. https://www.drugbank.ca/drugs/DB09094
5. Khalifa ESM, Adil AN. Podophyllin 25% as Alternative Effective Topical Therapy for Keratoacanthoma. Open Access Text. 2018. https://www.oatext.com/Podophyllin-25-as-alternative-effective-topical-therapy-for-keratoacanthoma.php
11. MIMS. Podophyllotoxin. 2020. https://www.mims.com/malaysia/drug/info/podophyllotoxin?mtype=generic.

Farmakologi
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 25 Desember 2024, 17:45
Penggunaan TCA pada pasien kondiloma akuminata
Oleh: Anonymous
4 Balasan
dok bagaimana penggunaan TCA pada px kondiloma akuminata? apakah bisa diresepkan e pasien atau kita yg mengoleskan? berapa persen yg digunakan? apakah perlu...
dr. Radi Prawira Darma
Dibalas 28 Oktober 2024, 18:27
Plaque elevated di area sekitar anus curiga kondiloma lata
Oleh: dr. Radi Prawira Darma
1 Balasan
Alo dokter. Izin dok, saya ada pasien laki2 usia 21 tahun, pekerjaan sebagai supir. Keluhan terdapat plak menebal disekitar anus menyebar hingga perineum....
Anonymous
Dibalas 19 September 2024, 19:25
Muncul benjolan di daerah dubur pria
Oleh: Anonymous
5 Balasan
Ini kondisi dubur salah satu pasien, muncul semacam bentolan/daging di daerah sekitar dubur dia. Ini penyebab nya apa ya dan apakah bisa diobati dan cara...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.