Pengawasan Klinis Podophyllin
Pengawasan klinis pada pengguna podophyllin meliputi pemantauan ada tidaknya rasa gatal, rasa terbakar, atau iritasi di sekitar kutil. Perawatan dapat diulang setiap minggu jika perlu, tetapi dokter harus memperhatikan ada tidaknya efek samping lokal seperti iritasi dan nekrosis, ataupun efek samping sistemik seperti polineuritis.[21]
Untuk menghindari kemungkinan komplikasi yang terkait dengan penyerapan sistemik dan toksisitas, aplikasi podophyllin harus dibatasi <0,5 ml. Luas area aplikasi harus <10 cm2 per sesi. Cuci area 1–4 jam setelah aplikasi untuk mengurangi iritasi lokal.[21]
Toksisitas podophyllin berisiko mengakibatkan efek samping neurologis perifer, seperti neuropati otonom, neuropati perifer sensorimotor, dan neuropati sensori ataksik. Dokter perlu mewaspadai risiko ini. Pasien dapat mengalami paresthesia dan polineuritis.[21]
Dokter juga perlu mewaspadai efek samping lainnya, seperti nekrosis berat ataupun pembentukan jaringan parut di area anogenital, hiperplasia pseudoepitheliomatous, paraphimosis, urtikaria, demam, ileus paralitik, leukopenia pireksia, trombositopenia, dan koma.[21]
Mayoritas kasus kutil anogenital akan menunjukkan respons setelah 3 bulan terapi. Faktor-faktor yang mungkin memengaruhi respons ini adalah kondisi imunosupresi dan kepatuhan berobat. Modalitas pengobatan baru harus dipilih jika tidak ada perbaikan substansial setelah pengobatan lengkap atau jika ada efek samping yang parah.[21]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur