Efek Samping dan Interaksi Obat Asam Salisilat
Efek samping asam salisilat atau salicylic acid adalah iritasi atau reaksi alergi pada kulit. Reaksi sistemik asam salisilat hanya muncul jika obat diberikan secara luas atau tertelan. Interaksi obat asam salisilat juga hanya terjadi jika asam salisilat terserap secara sistemik. Contoh interaksi obat yang dapat terjadi adalah saat penggunaan bersama aspirin atau obat lain yang mengandung salisilat.[2,13]
Efek Samping
Efek samping asam salisilat adalah iritasi atau reaksi alergi pada kulit. Kulit dapat terasa panas/terbakar, dapat tampak kering, atau mengelupas. Efek samping sistemik asam salisilat jarang terjadi. Efek samping umumnya terjadi bila obat diberikan secara luas atau obat tertelan, terutama pada anak, sehingga menyebabkan intoksikasi salisilat atau salicylism.[13]
Intoksikasi salisilat dapat terjadi pada penggunaan asam salisilat 6% pada setidaknya 40% area badan. Gejala yang muncul dapat berupa mual, muntah, diare, pusing, kehilangan pendengaran, tinnitus, letargi, hiperpnea, dan gangguan psikiatrik. Selain itu, penggunaan salisilat pada anak-anak dengan influenza atau varicella juga berisiko menimbulkan sindrom Reye.[2,13]
Penanganan Intoksikasi Salisilat
Tidak ada antidot spesifik untuk intoksikasi salisilat. Penanganan intoksikasi salisilat hanya berupa terapi suportif sesuai temuan klinis. Perbaiki status gula darah pasien dan lakukan alkalisasi urine dengan pemberian sodium bikarbonat untuk penanganan kondisi asidosis metabolik. Jika alkalisasi urine tidak dapat dilakukan atau jika kasus intoksikasi sangat serius (misalnya terjadi penurunan Glasgow Coma Scale atau gagal ginjal), hemodialisa dapat dipertimbangkan.[2]
Interaksi Obat
Interaksi obat dapat terjadi bila ada penyerapan asam salisilat topikal secara sistemik. Hal ini dapat terjadi jika ada kerusakan pada stratum korneum kulit atau bila obat tidak sengaja tertelan.[13]
Meningkatkan Efek Obat
Pemberian bersama aspirin atau obat lain yang mengandung salisilat meningkatkan risiko toksisitas salisilat. Sementara itu, pemberian bersama diuretik meningkatkan konsentrasi salisilat di plasma karena penurunan volume cairan ekstrasel.
Asam salisilat yang terserap secara sistemik berikatan dengan protein plasma dan dapat meningkatkan konsentrasi plasma obat yang berikatan di protein yang sama, misalnya sulfonylurea dan methotrexate. Sementara itu, pemberian bersamaan dengan antikoagulan dapat meningkatkan risiko perdarahan.[1]
Menurunkan Efek Obat
Pemberian asam salisilat bersama probenesid dan sulfinpyrazone dapat mengurangi efek klinis dari kedua obat tersebut.[1]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini