Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Tetracaine
Penggunaan tetracaine hidroklorida atau tetrakain 0,5% tetes mata pada kehamilan dikategorikan sebagai kategori C oleh FDA, sedangkan oleh TGA dikategorikan sebagai kategori B2. Pada ibu menyusui, tetracaine tidak diketahui diekskresikan atau tidak melalui ASI.
Penggunaan pada Kehamilan
Food and Drug Administration (FDA) memasukan tetracaine ke dalam kategori C. Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Sementara itu, tetracaine termasuk kategori B2 oleh Therapeutic Goods Administration (TGA). Obat yang hanya digunakan oleh sedikit wanita hamil dan wanita usia reproduktif, tanpa ditemukan adanya peningkatan frekuensi malformasi atau efek buruk secara langsung ataupun tidak langsung terhadap janin. Studi pada binatang percobaan tidak cukup banyak dilakukan, namun data yang ada menunjukkan tidak adanya bukti peningkatan kejadian kelainan pada janin.
Sejumlah kecil obat dapat masuk ke sirkulasi sistemik akibat absorpsi melalui pembuluh darah konjungtiva dan mukosa nasal. Walau demikian, hingga saat ini, tidak ada kasus kelainan pada janin ataupun keluaran buruk pada kehamilan yang dilaporkan setelah penggunaan tetes mata tetracaine pada wanita hamil.[1,3]
Obat ini memiliki efek anestesi lokal, yang seringkali digunakan sebelum tindakan tonometri, gonioskopi, ekstraksi benda asing di konjungtiva atau kornea, atau melepas jahitan di konjungtiva atau kornea.[1-4]
Sebuah penelitian yang melibatkan 23 wanita hamil menunjukkan tidak terdapat hubungan antara penggunaan tetracaine pada trimester pertama kehamilan dengan kelainan pada janin. Namun, data yang ada tidak cukup untuk menyimpulkan bahwa tidak terdapat risiko pada kehamilan akibat penggunaan tetes mata tetracaine ini.[1]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Tidak diketahui apakah obat ini diekskresikan melalui ASI, tetapi sebagian besar obat diekskresikan di ASI maka penggunaan tetes mata tetracaine pada ibu hamil perlu diawasi. Walaupun bukti yang ada cukup terbatas, pemberian anestesi topikal pada ibu hamil dan menyusui dapat dipertimbangkan apabila terdapat indikasi yang sesuai.
Namun, penggunaan jangka panjang harus dihindari. Untuk mengurangi jumlah obat yang masuk sirkulasi sistemik melalui mukosa nasal, dapat dilakukan penekanan pada ujung medial mata (muara saluran air mata menuju hidung) selama 2 menit setelah pemberian obat.[1,3]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini