Efek Samping dan Interaksi Obat Brolucizumab
Efek samping brolucizumab dapat terkait dengan mekanisme kerjanya serta farmakokinetik obat yang diberikan secara intravitreal di mana penurunan ketajaman penglihatan menjadi efek yang paling umum terjadi.
Brolucizumab diketahui memiliki berat molekul yang kecil dengan klirens sistemik yang terjadi secara cepat dan tidak memiliki efek kumulatif walaupun diberikan secara injeksi berulang. Profil farmakokinetik obat brolucizumab tersebut berpengaruh terhadap kemungkinan rendahnya kejadian efek samping sistemik.[3,5,6]
Efek Samping
Studi uji klinik fase 3 mengenai efek samping pada 48 minggu dan 96 minggu penggunaan mendapatkan efek samping brolucizumab yang paling banyak terjadi adalah perdarahan konjungtiva dan penurunan ketajaman penglihatan dengan insiden uveitis dan iritis adalah kurang dari 2,2%. Efek samping tersebut dilaporkan bersifat ringan–sedang yang dapat diterapi dengan steroid topikal hingga membaik tanpa adanya gejala sisa.
Efek samping lainnya yang dilaporkan adalah katarak, vitreous floaters, inflamasi intraokular, nyeri pada mata, hipersensitivitas, opasitas lentikular, keratitis pungtata, abrasi kornea, opasifikasi kapsul, peningkatan tekanan intraokular, blefaritis, konjungtivitis dan iritis. Sementara itu, efek samping serius yang jarang terjadi akibat penggunaan brolucizumab adalah kebutaan, endoftalmitis, oklusi arteri retinal, dan retinal detachment.[5,6,15,17]
Interaksi Obat
Tidak terdapat studi mengenai interaksi obat brolucizumab dengan obat lainnya sampai saat ini.[4,7,8]