Brolucizumab adalah fragmen antibodi monoklonal manusia rantai tunggal Fv atau single-chain fragment variable (scFv) dengan berat molekul kurang lebih 26 kDa, dan diproduksi dalam sel Escherichia coli dengan teknologi DNA rekombinan.

Sediaan brolucizumab berupa cairan yang jernih berwarna agak sedikit kuning kecoklatan dan bebas pengawet dalam kemasan vial. Setiap 1 mL cairan injeksi mengandung 120 mg brolucizumab.

Di Indonesia, brolucizumab tersedia dalam bentuk vial yang berisi 27,6 mg brolucizumab dalam larutan 0,23 mL.[10,11]

Cara Penggunaan

Pada pasien yang mengalami degenerasi makula terkait usia, brolucizumab hanya boleh diberikan secara intravitreal dengan injeksi ke mata. Setiap vial hanya boleh digunakan untuk pengobatan satu mata. Sebelum injeksi brolucizumab, pasien dapat terlebih dahulu diberikan obat anastesi untuk mencegah rasa nyeri pada pasien.

Persiapan Obat Brolucizumab

Brolucizumab tersedia dalam bentuk jarum suntik prefilled atau botol yang berisi larutan untuk injeksi intravitreal, dimana sebelum digunakan vial obat harus disimpan di dalam suhu kamar 20–25ºC dalam waktu 24 jam.

Vial yang akan digunakan harus dibuka dengan teknik aseptik yang baik dan diperiksa secara visual untuk memastikan tidak terdapat endapan, perubahan warna serta gambaran seperti berawan.

Obat juga harus dipastikan tidak terdapat kerusakan pada kemasan dan perhatikan tanggal kadaluarsanya. Vial atau prefilled syringe Ini hanya dapat diperoleh dengan resep dokter dan harus diberikan oleh dokter yang berkualifikasi yang berpengalaman dalam memberikan suntikan intravitreal.[7,8]

Cara Penyimpanan

Brolucizumab dapat disimpan dalam kulkas dengan suhu antara 2–8°C, akan tetapi tidak dapat dimasukkan ke dalam freezer. Vial disimpan di karton untuk terlindungi dari cahaya.[4,7,8]