Efek Samping dan Interaksi Obat Fluorometholone Tetes Mata
Efek samping fluorometholone tetes mata yang digunakan dengan dosis standar umumnya ringan. Beberapa keluhan yang dapat dialami pasien adalah rasa tidak nyaman, gatal, atau kemerahan pada mata. Pada dosis toksik, dapat terjadi gejala berat berupa uveitis anterior akut dan perforasi bola mata.[4,5,14-16]
Efek Samping
Fluorometholone yang digunakan dalam dosis anjuran akan jarang menimbulkan efek samping. Pada beberapa kasus, fluorometholone dapat menyebabkan glaukoma dengan kerusakan saraf optik, defek ketajaman visual dan penurunan lapang pandang, terbentuknya katarak, infeksi okular sekunder akibat penekanan respon host, dan perforasi bola mata. Selain itu, fluorometholone juga pernah dilaporkan menyebabkan disgeusia.[8]
Kemungkinan efek samping fluorometholone tetes mata selengkapnya antara lain:
- Signifikan: pembentukan katarak subkapsular posterior, penipisan kornea dan sklera yang dapat menyebabkan perforasi, kerusakan nervus optikus, defek visus dan lapang pandang, penundaan penyembuhan kornea, infeksi sekunder okular (misal infeksi jamur), peningkatan tekanan bola mata, peningkatan risiko terbentuknya bleb setelah operasi katarak, pandangan kabur, dan korioretinopati
- Oftalmik: nyeri mata, iritasi, pruritus, bengkak, rasa terbakar atau perih yang transien, hiperemia, edema kelopak mata, midriasis, peningkatan lakrimasi, sensasi benda asing
- Gastrointestinal: disgeusia
- Lainnya: reaksi hipersensitivitas dan ruam[7]
Interaksi Obat
Penggunaan fluorometholone dengan obat antiinflamasi nonsteroid topikal mata dapat menunda penyembuhan jaringan mata. Selain itu, risiko efek samping sistemik akan meningkat jika digunakan dengan inhibitor CYP3A4 seperti ritonavir.[7]