Efek Samping dan Interaksi Obat Ranitidin
Efek samping ranitidin umumnya minor, dapat berupa sakit kepala, ruam, malaise, dan mual. Efek samping biasanya hilang dengan sendirinya meskipun terapi dilanjutkan. Interaksi obat ranitidin dapat terjadi dengan sukralfat, warfarin, dan procainamide.[2,7]
Efek Samping
Efek samping minor ranitidin dilaporkan pada kurang dari 3% penggunaan. Efek samping ini mencakup sakit kepala, ruam, malaise, mual, konstipasi, pusing, dan nyeri perut. Efek samping biasanya mereda dengan sendirinya meskipun terapi dilanjutkan.
Pada kasus yang lebih jarang, ranitidin dosis biasa dapat menimbulkan efek samping konfusi, ginekomastia, hiperprolaktinemia, disfungsi seksual, bradikardia, diskrasia darah, atau hepatitis. Selain itu, penggunaan ranitidin juga dikaitkan dengan efek samping okular berupa gangguan refraksi sementara.[2]
Efek Samping Menurut Sistem Organ
Potensi efek samping ranitidin selengkapnya adalah:
- Sistem saraf pusat: Malaise, pusing, mengantuk, insomnia, vertigo, dan gangguan status mental sementara.
- Kardiovaskular: Takikardia, bradikardia, asistol, blok atrioventrikular, dan PVC (premature ventricular beats). Bradikardia lebih sering ditemukan berkaitan dengan pemberian intravena yang cepat dan pada pasien dengan gangguan irama jantung
- Gastrointestinal dan hepatobilier: konstipasi, diare, mual, muntah, nyeri perut., hepatitis, ikterus, gagal hati
- Hematologi: Leukopenia, granulositopenia, trombositopenia, pansitopenia, agranulositosis
- Endokrin: Penurunan libido, impotensi, galaktorea, ginekomastia
- Ginjal: Peningkatan kreatinin serum, nefritis interstitial akut
- Lainnya: Mialgia, atralgia, ruam, alopesia, vasculitis, anafilaksis[1,7]
Paparan NDMA
FDA Amerika Serikat menemukan kontaminasi N-nitrosodimethylamine (NDMA) dalam sediaan ranitidin, sehingga obat ini telah ditarik dari pasaran. Di Indonesia, ranitidin sempat ditarik dari pasaran namun telah diperbolehkan untuk beredar kembali. Sebuah studi menunjukkan bahwa konsumsi ranitidin dengan kontaminasi NDMA berhubungan dengan peningkatan risiko kanker pankreas, kanker anus, kanker lambung, kanker faring, dan kanker kolorektal.[4,5,12]
Interaksi Obat
Ranitidin dapat berinteraksi dengan warfarin, procainamide, triazolam, midazolam, dan sukralfat.
Warfarin
Ranitidin dapat meningkatkan serum konsentrasi antikoagulan koumarin, seperti warfarin, dan menyebabkan abnormalitas waktu protrombin.
Procainamide
Ranitidin dapat mengurangi ekskresi dan meningkatkan kadar plasma procainamide.
Obat yang Absorpsinya Bergantung pH
Penggunaan ranitidin dapat mengganggu farmakokinetik obat yang absorpsinya bergantung pH. Sebagai contoh, ranitidin dapat meningkatkan absorpsi triazolam, glipizide, dan midazolam. Di sisi lain, ranitidin dapat menurunkan absorpsi atazanavir, gefitnib, ketoconazole, dan delavirdine.
Sukralfat
Penggunaan ranitidin dengan sukralfat dosis tinggi dapat menurunkan absorpsi ranitidin.[2,3,7]
Penulisan pertama oleh: dr. Khrisna Rangga Permana