Formulasi Ondansetron
Formulasi ondansetron adalah dalam bentuk tablet, sirup, suppositoria, dan injeksi. Sediaan suppositoria tidak beredar di Indonesia.[2,3,10]
Bentuk Sediaan
Ondansetron tersedia dalam bentuk tablet, sirup, suppositoria, dan injeksi. Obat dapat digunakan sebelum tindakan kemoterapi, operasi, dan radiasi. Ondansetron bentuk tablet tersedia dalam kekuatan 4 mg dan 8 mg di Indonesia.[2]
Ondansetron dalam bentuk sirup tersedia dalam kekuatan 4 mg per 5 ml sementara dalam bentuk suppositoria tersedia pada kekuatan 16 mg.[6,10]
Ondansetron dalam bentuk injeksi sendiri tersedia dalam kekuatan 4 mg per 2 ml dan 8 mg per 4 ml.[1,2]
Cara Menggunakan
Sediaan oral dapat dikonsumsi bersama segelas air, dengan dibarengi atau tanpa makanan. Ondansetron oral sebaiknya diberikan 1-2 jam sebelum radioterapi, 30 menit sebelum kemoterapi, dan 1 jam sebelum induksi anestesi untuk mencegah mual dan muntah setelah tindakan anestesi.
Ondansetron bentuk injeksi dapat diberikan dengan penyuntikan intravena atau intramuskular. Pemberian ondansetron lebih dari 16 mg intravena sebaiknya menggunakan infus drip.
Untuk pemberian melalui intravena, sebelum dilakukan injeksi, larutkan dulu dalam cairan injeksi yang disediakan. Atau, apabila akan diberikan dalam bentuk infus drip, larutkan terlebih dulu dalam 50 ml dekstrosa 5% atau cairan salin normal.[1,6]
Cara Penyimpanan
Tablet ondansetron sebaiknya disimpan pada suhu 2-30 C, dapat disimpan di kulkas maupun suhu ruangan. Sediaan sirup sebaiknya disimpan pada suhu 15-30 C, dan dijauhkan dari sinar matahari langsung.
Sediaan vial dapat disimpan di kulkas maupun suhu ruangan, dalam rentang 2-30 C. Jauhkan dari sinar matahari langsung. Apabila sudah dilarutkan, segera gunakan dalam 48 jam dan simpan di suhu ruangan.[1]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja