Indikasi dan Dosis Ondansetron
Indikasi ondansetron adalah sebagai antiemesis profilaksis pada prosedur kemoterapi, tindakan operasi, ataupun radioterapi. Dosis ondansetron yang digunakan untuk mengatasi mual dan muntah akibat obat kemoterapi disesuaikan berdasarkan tingkat emetogenik obat.[2,10]
Perlu diingat bahwa dosis maksimal ondansetron IV adalah 16 mg, dosis maksimal 32 mg yang telah ditetapkan sebelumnya sudah tidak lagi direkomendasikan karena dapat menimbulkan prolongasi Q dan aritmia.[2,10]
Penanganan mual dan muntah yang biasanya muncul setelah tindakan anestesi adalah dengan sediaan oral 16 mg satu jam sebelum tindakan anestesi ataupun ondansetron intravena 4 mg sebelum tindakan anestesi.[2]
Penanganan mual dan muntah akibat tindakan radiasi dapat dilakukan dengan ondansetron oral 8 mg tiga kali dalam satu hari setiap 1-2 jam sebelum tindakan radioterapi.[6]
Selain itu, ondansetron digunakan untuk mual dan muntah akibat kehamilan, contohnya hiperemesis gravidarum. Ondansetron juga dapat diberikan pada pasien dengan pruritus kolestasis, pruritus uremik, pruritus akibat induksi anestesi spinal dengan opioid (spinal opioid-induced pruritus) dan rosacea.[4,6]
Mual dan Muntah Akibat Kemoterapi
Pemberian ondansetron sebagai profilaksis antiemesis pada pasien yang akan menjalani kemoterapi dapat diberikan dalam bentuk tablet (oral) maupun parenteral.
Ondansetron Oral
Pada pasien dewasa yang menjalani kemoterapi menggunakan obat kemoterapi dengan tingkat emetogenik tinggi seperti doksorubisin, cisplatin > 50 mg/m2 dan siklofosfamid >1500 mg/m2, ondansetron tablet 24 mg diberikan 30 menit sebelum kemoterapi.[10]
Sementara, bagi pasien dewasa yang mendapatkan obat kemoterapi dengan tingkat emetogenik menengah seperti carboplatin, cisplatin <50 mg/m2 dan siklofosfamid 750 mg/m2 – 1500 mg/m2, dosis ondansetron tablet yang direkomendasikan adalah tablet 8 mg yang dikonsumsi 30 menit sebelum kemoterapi dan tablet kedua delapan jam setelah kemoterapi. Tablet ondansetron disarankan dilanjutkan satu sampai dua hari setelah kemoterapi setiap 12 jam.[10]
Pada pasien anak yang berusia diatas 12 tahun, ondansetron oral diberikan dengan dosis 8 mg, 2 kali sehari selama dua hari setelah pemberian kemoterapi. Pemberian awal diberikan pada 30 menit sebelum pemberian obat kemoterapi dan dilanjutkan setelah 4-8 jam obat kemoterapi. Pemberian selanjutnya adalah 8 mg setiap 12 jam sebanyak 2 kali.[10]
Sementara pada anak usia 4-11 tahun, ondansetron diberikan dengan dosis 4 mg, 3 kali sehari dengan dosis awal diberikan 30 menit sebelum kemoterapi dan dosis kedua diberikan 4-8 jam setelah obat kemoterapi. Selanjutnya obat diteruskan selama dua hari dengan dosis 4 mg setiap 8 jam.[10]
Ondansetron Parenteral
Pada pasien dewasa yang menjalani kemoterapi dengan obat kemoterapi tingkat emetogenik tinggi, dapat diberikan ondansetron 8 mg IV atau IM lambat sebagai dosis tunggal segera sebelum kemoterapi, diikuti dengan:
- 1 mg/jam IV drip kontinyu hingga 24 jam atau
- 2 kali pemberian ondansetron 8 mg diberikan dengan jeda waktu 4 jam[6]
Sebagai alternatif, 30 menit sebelum kemoterapi dengan obat tingkat emetogenik tinggi, pasien dapat diberikan ondansetron 0,15 mg/kg IV dalam waktu 15 menit, dan diikuti 2 kali pemberian ondansetron 4 mg diberikan dengan jeda waktu 4 jam.[6]
Pada pasien dewasa yang menerima kemoterapi dengan tingkat emetogenik menengah, pasien dapat diberikan ondansetron dengan dosis 0,15 mg/kg dosis tunggal.
Pada anak-anak, dosis ondansetron yang diberikan adalah 0,15 mg/kg IV dan diberikan 30 menit sebelum kemoterapi. Pemberian dengan dosis yang sama dapat diulangi sebanyak 2 kali dengan jeda waktu 4 jam.[6]
Mual dan Muntah Akibat Operasi
Pasien dewasa yang akan menjalani operasi dapat diberikan ondansetron 16 mg per oral satu jam sebelum tindakan anestesi atau ondansetron 4 mg IV/IM sebelum tindakan anestesi. Pasien dewasa dengan berat badan di atas 80 kg dapat diberikan tambahan ondansetron 4 mg IV.[10]
Pada anak usia 1 bulan hingga 12 tahun dengan berat badan <40 kg dapat diberikan ondansetron dosis 0,1 mg/kg intravena 2-5 menit sebelum tindakan anestesi. Pada anak dengan berat badan >40 kg dengan dosis 4 mg intravena diberikan pada 2-5 menit sebelum tindakan anestesi.
Mual dan Muntah Akibat Tindakan Radiasi
Pada radioterapi total, ondansetron diberikan 8 mg per oral 1-2 jam sebelum tindakan. Pada radioterapi fraksi abdomen. Ondansetron diberikan dengan dosis yang sama dengan radioterapi total namun dilanjutkan dengan pengulangan dosis setiap 8 jam per hari dilakukannya radioterapi.[10]
Pruritus Kolestasis, Uremik dan Akibat Induksi Anestesi Spinal dengan Opioid (Off-label)
Pasien dengan pruritus kolestasis dapat diberikan ondansetron 4 mg PO, 2 kali sehari selama 7 hari hingga 5 bulan. Sedangkan pada pasien dengan pruritus uremik, dosis yang sama dapat diberikan selama 14 hari hingga 5 bulan.
Untuk mencegah pruritus akibat induksi anestesi spinal dengan opioid, ondansetron profilaksis 4-8 mg IV dapat diberikan 20-30 menit sebelum prosedur dan dapat diulangi 12, 24, 36, dan 48 jam pasca tindakan.
Sementara bila pruritus sudah terjadi, tatalaksana yang dapat diberikan adalah pemberian ondansetron 4-8 mg IV.[6]
Rosacea (Off-label)
Ondansetron dapat diberikan pada pasien rosacea dengan dosis 4-8 mg PO, 2 kali sehari, hingga 3 minggu.[6]
Hiperemesis Gravidarum (Off-label)
Pada pasien yang mengalami hiperemesis gravidarum, ondansetron 10 mg IV dapat diberikan 3 kali sehari bila perlu.[4,6]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja