Pengawasan Klinis Meclizine
Pengawasan klinis pada pasien yang mengonsumsi meclizine harus mencakup pemantauan efek samping sistem saraf pusat, terutama sedasi, pusing, dan gangguan kognitif. Efek samping itu bisa meningkatkan risiko jatuh, terutama pada populasi lansia, serta gangguan dalam berkendara atau mengoperasikan mesin.
Selain itu, pemantauan terhadap efek antikolinergik seperti retensi urin, konstipasi, dan mulut kering diperlukan, terutama pada pasien dengan faktor risiko seperti hipertrofi prostat. Pasien dengan glaukoma sudut tertutup juga harus dipantau karena meclizine dapat meningkatkan tekanan intraokular.
Penggunaan jangka panjang harus dievaluasi secara berkala untuk mencegah risiko akumulasi obat, terutama pada pasien dengan gangguan fungsi hati atau ginjal. Jika pasien mengonsumsi obat lain yang memiliki efek depresan saraf pusat, seperti alkohol, benzodiazepin, atau opioid, pengawasan diperlukan untuk mencegah risiko depresi pernapasan dan sedasi berlebihan.[1,2,5,8]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)