Efek Samping dan Interaksi Obat Laktulosa
Efek samping laktulosa atau lactulose umumnya berupa efek samping gastrointestinal, seperti nyeri perut dan kolik abdomen. Interaksi obat laktulosa berupa penurunan efek terapi atau peningkatan risiko efek samping dari obat lain.[2,10]
Efek Samping
Laktulosa dapat menimbulkan efek samping pada sistem gastrointestinal, menimbulkan ketidakseimbangan elektrolit, dan menyebabkan reaksi alergi.
Sistem Gastrointestinal
Efek samping laktulosa yang mungkin terjadi adalah nyeri perut, kolik abdomen, flatus, sendawa, kembung, mual, muntah, dehidrasi, dan diare.
Ketidakseimbangan Elektrolit dan Cairan
Laktulosa mungkin dapat menimbulkan hipokalemia, hipernatremia, aritmia, kram otot, dan juga hipovolemia.
Alergi
Laktulosa mungkin dapat menimbulkan gatal pada kulit, ruam, pembengkakan, mengi, dan sesak napas.[2,10,18,19]
Interaksi Obat
Laktulosa dapat berinteraksi dengan obat lain, sehingga efek terapinya menurun. Contoh obat tersebut adalah L-glutamin, antasida non-absorbable, dan neomisin. Penggunaan bersamaan dengan laksatif jenis lain, seperti natrium dokusat dan polietilen glikol, juga dapat menyebabkan masking, sehingga efek terapi laktulosa terkesan sudah tercapai.[3,9,11]
Laktulosa dapat mengganggu koagulasi darah dan meningkatkan INR (international normalized ratio) sampai di atas 6,0. Kerja obat-obatan antikoagulan seperti warfarin dan antagonis vitamin K dapat meningkat bila dikombinasikan dengan laktulosa.[20,21]
Furosemide dan ondansetron juga dilaporkan dapat berinteraksi dengan laktulosa dan memperburuk efek samping dehidrasi, diare, dan ketidakseimbangan elektrolit.[3]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini