Efek Samping dan Interaksi Obat Tadalafil
Efek samping dan interaksi obat tadalafil biasanya terjadi akibat reaktivitas silang dengan isoenzim phosphodiesterase-5 (PDE-5) lainnya seperti sildenafil karena tidak ada satu pun dari inhibitor PDE-5 yang benar-benar selektif untuk reseptor PDE-5. Tadalafil tidak boleh digunakan bersama dengan nitrat.[7]
Penggunaan tadalafil dengan penyekat alfa, obat antihipertensi, ataupun konsumsi alkohol ≥5 unit tidak direkomendasikan. Penggunaan bersama dengan obat yang dipengaruhi CYP3A4, seperti diltiazem dan ketoconazole, juga tidak disarankan.[3]
Efek Samping
Efek samping yang paling sering dilaporkan akibat penggunaan tadalafil adalah nyeri kepala, dyspepsia, nyeri pinggang, myalgia, hidung tersumbat, flushing, dan nyeri ekstremitas.[3]
Efek samping tadalafil selengkapnya adalah:
- Efek samping tersering (≥2%): nyeri kepala, dyspepsia, nyeri pinggang, myalgia, hidung tersumbat, flushing, dan nyeri ekstremitas
- Saluran napas: nasofaringitis, infeksi saluran napas atas, batuk, dyspnea, epistaksis
- Saluran kemih: infeksi saluran kemih, gangguan fungsi ginjal
- Gastrointestinal: refluks gastroesofageal, hasil laboratorium fungsi hepar abnormal, mulut kering, disfagia, esofagitis, gastritis, mual, nyeri abdomen, hemoroid, perdarahan rektum
- Kardiovaskular: hipertensi, angina pektoris, hipotensi, infark miokard, hipotensi postural, palpitasi, sinkop
- Muskuloskeletal: arthralgia, nyeri leher
- Sistem saraf: pusing, hipestesia, parestesia, somnolen, vertigo
- Kulit: pruritus, ruam, berkeringat
- Mata: penglihatan kabur, perubahan persepsi warna, konjungtivitis, nyeri mata, lakrimasi, edema palpebra
- Telinga: tinnitus, penurunan pendengaran mendadak
- Genital: ereksi penis spontan, ereksi terlalu lama[3,7,8]
Interaksi Obat
Penggunaan tadalafil bersama dengan nitrat dapat menyebabkan interaksi yang menghasilkan hipotensi signifikan. Oleh karenanya, penggunaan keduanya bersamaan dikontraindikasikan.
Selain itu, metabolisme tadalafil dipengaruhi oleh enzim CYP3A4, sehingga interaksi obat dapat terjadi dengan penghambat atau penginduksi kuat CYP3A4, seperti ketoconazole dan clarithromycin.
Nitrat
Penggunaan tadalafil bersamaan dengan nitrat adalah kontraindikasi karena memiliki efek hipotensi yang signifikan. Pada kondisi gawat darurat dimana nitrat harus diberikan, perlu diberikan jeda setidaknya 48 jam setelah dosis tadalafil terakhir dikonsumsi dan harus dalam pengawasan hemodinamik ketat.[1,3]
Penghambat Kuat CYP3A4
Tadalafil dimetabolisme oleh CYP3A4. Oleh karenanya, penggunaan bersamaan dengan penghambat kuat CYP3A4 sebaiknya dihindari. Contoh dari obat golongan ini adalah ketoconazole dan itraconazole.[12]
Penginduksi Kuat CYP3A4
Tadalafil dimetabolisme oleh CYP3A4. Oleh karenanya, penggunaan bersamaan dengan penginduksi kuat CYP3A4 sebaiknya dihindari karena akan mempengaruhi farmakokonetik kedua obat. Contoh penginduksi poten CYP3A4 adalah rifampicin.[12]
Ritonavir
Hindari penggunaan tadalafil bersama ritonavir. Hentikan tadalafil setidaknya 24 jam sebelum memulai terapi ritonavir. Tadalafil dapat dimulai kembali setelah setidaknya 1 minggu setelah memulai ritonavir. Lanjutkan penggunaan tadalafil pada dosis 20 mg sekali sehari, kemudian dapat ditingkatkan menjadi 40 mg sekali sehari berdasarkan tolerabilitas individu.[12]
Penyekat Alfa
Tadalafil dan obat penyekat alfa, seperti tamsulosin, doxazosin, dan alfuzosin, merupakan vasodilator dengan efek hipotensi. Jika keduanya digunakan bersamaan, dapat menimbulkan penurunan tekanan darah yang signifikan.[3]
Antasida
Konsumsi antasida (magnesium atau aluminium hidroksida) bersama dengan tadalafil dapat mengurangi kecepatan absorpsi dari tadalafil.[1,3]