Pengawasan Klinis Aminophylline
Pengawasan klinis aminophylline perlu dilakukan dengan pemantauan efek sistem saraf pusat, laju pernapasan, gas darah, dan kadar teofilin pada serum.[1]
Pemeriksaan Kadar Aminophylline Serum
Aminophylline merupakan obat turunan teofilin. Pemeriksa perlu memastikan kadar pada serum sebelum memulai dosis loading pada pasien yang telah mengkonsumsi teofilin 24 jam sebelumnya. Pemeriksaan konsentrasi serum juga diperlukan sebelum memulai dosis rumatan. Kadar terapeutik pada anak adalah 5-15 µg/ml, sedangkan pada dewasa sebesar 10-20 µg/ml.[1,15]
Kadar melebihi 20 µg/mL memasuki kadar toksisitas dan tidak lagi memberikan efek terapeutik. Berbagai macam hal dapat mempengaruhi eliminasi dari teofilin, untuk itu perlu dilakukan pemantauan ketat mengenai kadar teofilin di dalam serum pasien. Untuk konsumsi oral, perlu dilakukan pengukuran konsentrasi serum teofilin pada 3 hari setelah penyesuaian dosis.[11,12]
Kecurigaan Toksisitas Aminophylline
Aminophylline dan teofilin memiliki rentang terapi yang sempit. Dokter perlu mengawasi tanda dan gejala toksisitas aminophylline, termasuk di dalamnya mual dan muntah yang persisten. Selain itu, pada pasien yang dicurigai mengalami overdosis aminophylline, pertimbangkan perlunya dilakukan pemeriksaan EKG karena aminophylline bisa menyebabkan aritmia jantung.
Pada pasien dengan kecurigaan overdosis, pemantauan kadar elektrolit serum dan glukosa juga diperlukan. Gangguan cairan dan elektrolit harus segera diperbaiki. Pemantauan dan pengobatan dilanjutkan hingga konsentrasi teofilin serum menurun di bawah 20 µg/mL.[1,15]