Efek Samping Dan Interaksi Aminophylline
Efek samping aminophylline umumnya ringan jika konsentrasi serum puncak di bawah 20 µg/ml. Efek samping yang umum dilaporkan mencakup mual, muntah, sakit kepala, dan insomnia. Interaksi obat berupa inhibisi metabolisme aminophylline bisa terjadi jika diberikan dengan cimetidine, erythromycin, atau tacrine.[1,15]
Efek Samping
Bila kadar obat di bawah 20 µg/mL efek samping yang ditimbulkan dapat berupa:
- Gangguan gastrointestinal: mual, muntah, refluks gastroesofageal, peningkatan sekresi asam lambung
- Lainnya: insomnia, iritabilitas, kelelahan, peningkatan volume urine[1]
Toksisitas
Bila kadar obat melebihi 20 µg/mL, maka sudah mencapai tingkat toksik (toxicity). Efek samping yang ditimbulkan dapat berupa:
- Muntah persisten
- Aritmia
- Kejang
- Depresi sistem saraf pusat
- Reaksi alergi pada kulit, yang dapat timbul sebagai ruam, urtikaria, atau multiforme drug eruptions erythema
- Gangguan fungsi hepar[1,4]
Interaksi Obat
Interaksi obat dapat meningkatkan konsentrasi yang menyebabkan toksisitas, maupun menurunkan konsentrasi dan menyebabkan penurunan efikasi terapi. Teofilin dimetabolisme di hepar oleh isoenzim sitokrom P450 terutama CYP1A2, menjadi produk yang demetilasi dan hidroksilasi. Beberapa obat dapat menghambat atau meningkatkan metabolismenya melalui CYP1A2.[6,10]
Meningkatkan Konsentrasi Obat
Antagonis H2 reseptor, seperti cimetidine, dapat meningkatkan konsentrasi aminophylline.
Ciprofloxacin juga dapat mengakibatkan peningkatan yang tinggi pada konsentrasi aminophylline di dalam serum. Di sisi lain, eliminasi aminophylline dapat menurun akibat konsumsi dari erythromycin.
Konsumsi levothyroxine pada pasien hipotiroid dapat mengakibatkan toksisitas aminophylline di dalam tubuh.
Methotrexate mengurangi eliminasi aminophylline. Aminophylline juga dapat mengurangi neurotoksisitas yang diinduksi oleh methotrexate, sehingga terdapat kemungkinan juga dapat menurunkan efek dari methotrexate.[6,10,15]
Menurunkan Konsentrasi Obat
Phenytoin mempercepat eliminasi dari aminophylline. Selain itu, carbamazepine dan rifampicin dapat mempercepat metabolisme aminophylline dan menyebabkan penurunan konsentrasi obat.
Tembakau dan marijuana dapat mempercepat eliminasi dari aminophylline. Eliminasi dari aminophylline meningkat sebanyak 80% pada lansia perokok dibandingkan yang tidak merokok.[6,10,15]