Kontraindikasi dan Peringatan Phenylpropanolamine
Kontraindikasi phenylpropanolamine (PPA) adalah pada pasien dengan diabetes mellitus, penyakit jantung, hipertiroid, dan hipertensi. Peringatan penting adalah penggunaan phenylpropanolamine dapat meningkatkan risiko stroke hemoragik, terutama pada wanita. [1,3]
Kontraindikasi
Kontraindikasi phenylpropanolamine adalah pada pasien dengan diabetes mellitus, penyakit jantung, hipertiroid, dan hipertensi. Kontraindikasi lainnya meliputi glaukoma, penggunaan monoamine oxidase inhibitors (MAOI) seperti selegiline dan phenelzine, riwayat hipersensitivitas, hipertrofi prostat, dan penyakit ginjal.[3,5]
Peringatan
Phenylpropanolamine ditarik dari pasar oleh FDA karena terdapat bukti ilmiah yang melaporkan bahwa phenylpropanolamine meningkatkan risiko stroke hemoragik, terutama pada wanita. Efek ini ditemukan pada wanita yang menggunakan phenylpropanolamine baik untuk dekongestan ataupun diet, serta muncul dalam 3 hari setelah penggunaan.
Phenylpropanolamine juga diduga berhubungan dengan jejas miokard, khususnya pada penggunaan berlebihan. Wanita post partum yang mengkonsumsi phenylpropanolamine juga dilaporkan lebih berisiko menderita gangguan psikiatri, baik pada dosis pemberian normal ataupun berlebih.[1,3]
Di Indonesia, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan phenylpropanolamine disetujui sebagai obat untuk menghilangkan gejala hidung tersumbat dan tidak untuk obat diet. BPOM juga menyatakan obat flu dan batuk yang mengandung phenylpropanolamine dan telah mendapat izin edar aman untuk dikonsumsi sesuai aturan pakai.[10]
Jika terdapat keluhan berupa kecemasan, pusing, atau insomnia setelah konsumsi phenylpropanolamine, maka pemberian obat harus segera dihentikan dan pasien harus berkonsultasi dengan dokter.
Penggunaan phenylpropanolamine dapat menyebabkan kantuk dan pusing yang bisa mengganggu kemampuan seseorang dalam berkendara ataupun mengendalikan mesin.
Phenylpropanolamine tidak boleh digunakan sebagai obat diet pada anak di bawah 18 tahun. Phenylpropanolamine juga tidak dianjurkan pada awal kehamilan, karena percobaan pada hewan menunjukkan inhibisi implantasi pasca pemberian phenylpropanolamine.[3]