Efek Samping dan Interaksi Obat Salbutamol
Efek samping salbutamol yang umum dikeluhkan adalah tremor dan sakit kepala. Salbutamol memiliki interaksi obat dengan kortikosteroid, digoxin, maupun diuretik.
Efek Samping
Salbutamol diketahui merupakan obat yang bekerja pada reseptor β1 adrenergik di jantung dan β2 di saluran napas. Namun, salbutamol memiliki selektivitas yang lebih kuat terhadap reseptor β2 di saluran napas pada penggunaan dosis kecil.
Penggunaan dosis yang lebih tinggi menyebabkan selektivitasnya hilang, sehingga memiliki risiko efek samping terhadap jantung. Efek samping yang paling sering terjadi akibat penggunaan salbutamol adalah tremo dan kecemasan apabila diberikan pada anak usia 2-6 tahun. Insomnia juga sering muncul jika diberikan pada anak usia 6-12 tahun. Risiko meningkat seiring bertambahnya dosis.[4-7]
- Signifikan: Reaksi hipersensitivitas seperti urtikaria, angioedema, ruam, dan edema orofaringeal. Pada dosis tinggi dapat timbul hipokalemia
- Gangguan jantung: Takikardia, palpitasi, nyeri dada. Pada kondisi jarang, dapat timbul aritmia jantung dan iskemia miokard
- Gangguan gastrointestinal: Mual, muntah, iritasi mulut dan tenggorokan
- Gangguan metabolisme dan nutrisi: Hiperglikemia, asidosis laktat
- Gangguan muskuloskeletal dan jaringan ikat: Kram otot
- Gangguan sistem saraf: Tremor, sakit kepala, pusing, mengantuk, gelisah
- Gangguan kejiwaan: Gugup, lekas marah, insomnia
- Gangguan pernapasan: Faringitis, rinitis, edema paru
- Gangguan vaskular: Vasodilatasi perifer[4-8]
Interaksi Obat
Salbutamol merupakan obat golongan simpatomimetik yang mempengaruhi reseptor β adrenergik. Interaksi dapat terjadi bersama obat yang menambah ataupun mengurangi efeknya.
Obat yang Menurunkan Konsentrasi Kalium
Penggunaan salbutamol bersama obat-obat yang menurunkan konsentrasi kalium, misalnya digoxin dan furosemide, dapat meningkatkan risiko terjadinya hipokalemia.
Anestesi Halogen
Penggunaan salbutamol dengan obat anestesi halogen, seperti halothane dan isofluran, dapat meningkatkan risiko inersia uteri.
Insulin
Salbutamol dapat bertindak sebagai antagonis efek antidiabetik dari insulin.
Monoamine Oxidase Inhibitor (MAOI)
Penggunaan salbutamol dengan monoamine oxidase inhibitor (MAOI), seperti selegiline dan phenelzine, dapat memperparah efek pada kardiovaskular.
Antidepresan Trisiklik
Penggunaan salbutamol dengan antidepresan trisiklik, seperti amitriptyline dan doxepin, dapat memperparah efek kardiovaskular.
Penyekat Beta
Penggunaan bersama penyekat beta, seperti propranolol, dapat menyebabkan bronkospasme derajat berat.[5,6,12]
Penulisan pertama oleh: dr. DrRiawati MMedPH