Efek Samping dan Interaksi Obat Ferrous Sulfate
Efek samping ferrous sulphate dan sediaan zat besi lain paling sering timbul di sistem gastrointestinal. Zat besi ini juga dapat bersifat toksik pada kadar tertentu. Interaksi obat umumnya terjadi terkait proses absorpsi.
Efek Samping
Efek samping umum preparat besi oral, seperti ferrous sulfate, adalah keluhan gastrointestinal. Keluhan yang sering dilaporkan antara lain mual, muntah, perut kembung, nyeri perut, diare, konstipasi, dan tinja hitam. Perubahan warna tinja pada pasien tidak memiliki makna secara klinis, akan tetapi dapat menyamarkan diagnosis perdarahan saluran cerna.[12,18]
Pada kasus yang jarang dapat terjadi perdarahan, obstruksi, dan perforasi gastrointestinal. Efek samping lain yang dapat timbul berupa diskolorasi urin, diskolorasi gigi, dan reaksi alergi kulit.[9,16]
Toksisitas
Toksisitas besi bersifat korosif atau seluler. Toksisitas berkorelasi dengan jumlah unsur besi dalam produk besi yang dicerna. Pemberian dosis 20 mg/kg besi elemental atau lebih dapat menyebabkan gejala toksisitas. Iron-induced coagulopathy, kerusakan hati, gagal ginjal, kardiomiopati, dan gangguan sistem saraf pusat dapat terjadi setelah mencapai kadar toksik.
Pada tingkat seluler, besi bebas memasuki sel dan berkonsentrasi di dalam mitokondria. Hal ini akan mengganggu fosforilasi oksidatif, katalisasi lipid peroksidase, membentuk radikal bebas, dan pada akhirnya menyebabkan kematian sel.[21]
Interaksi Obat
Absorpsi ferrous sulfate meningkat pada penggunaan bersamaan dengan vitamin C. Absorpsi berkurang dengan antasida, ranitidin, cimetidine, omeprazole, lansoprazole, zinc, kalsium, fosfor, trientine, dan cholestyramine.
Ferrous sulfate dapat mengurangi bioavailabilitas metildopa.
Ferrous sulfate juga bisa mengurangi penyerapan penicillamine, fluoroquinolone, levotiroksin, dan levodopa.
Penggunaan bersamaan dengan tetrasiklin dapat mengganggu penyerapan kedua agen.[1,6,16]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja