Formulasi Alteplase
Formulasi alteplase di Indonesia adalah dalam bentuk sediaan parenteral dalam vial. Penggunaan alteplase adalah secara intravena (IV).[1-4]
Bentuk Sediaan
Bentuk sediaan alteplase yang ada di Indonesia adalah dalam vial yang berisikan 50 mg alteplase. Setiap sediaan dikemas dengan pelarut berupa air steril untuk injeksi sebanyak 50 mL.[7,11]
Cara Penggunaan
Alteplase sediaan parenteral memerlukan rekonstitusi terlebih dahulu. Sebelum menyiapkan sediaan, pastikan kondisi sediaan masih baik dan tidak ada perubahan warna ataupun bentuk. Vial tidak digunakan apabila tidak lagi terdapat mekanisme vakum.
Alteplase diberikan intravena pada konsentrasi 1 mg/mL untuk pengobatan stroke iskemik akut, emboli paru akut, dan infark miokard akut. Vial yang berisi 50 mg alteplase harus direkonstitusi dengan menambahkan 50 mL air steril untuk injeksi tanpa pengawet, sehingga menghasilkan konsentrasi 1 mg/mL. Gunakan jarum besar (misalnya, 18-gauge), kemudian suntikkan pelarut langsung ke dalam bubuk liofilisasi. Larutan dicampur perlahan sampai benar-benar jernih dan bebas partikel.
Untuk trombosis arteri koroner dan infark miokard, berikan dosis alteplase yang diinginkan melalui infus intravena selama 3 jam atau sebagai infus "akselerasi" selama 1,5 jam. Larutan yang direkonstitusi stabil selama 8 jam pada suhu ruangan.[1,10]
Cara Penyimpanan
Alteplase disimpan pada suhu ruangan terkendali tidak melebihi 30°C atau dalam lemari pendingin (2-8°C). Selama penyimpanan jangka panjang, lindungi sediaan dari paparan cahaya berlebihan.
Apabila disimpan pada suhu antara 2-30°C, alteplase dapat digunakan dalam waktu 8 jam setelah dilarutkan. Buang sisa cairan yang tidak digunakan setelah administrasi selesai dan jangan digunakan melebihi tanggal kedaluwarsa yang tertera pada botol.[2,7]