Indikasi dan Dosis Alteplase
Indikasi alteplase adalah untuk tata laksana infark miokard, stroke iskemik, dan emboli paru. Dosis yang biasanya digunakan adalah 100 mg, tetapi akan bergantung pada berat badan, kondisi klinis pasien, dan indikasi pemberian obat.[1,10]
Infark Miokard
Alteplase digunakan sebagai terapi reperfusi pada pasien dengan infark miokard akut, bersamaan dengan terapi antikoagulan dan antiplatelet seperti heparin, aspirin, dan clopidogrel. Perlu diingat bahwa standar perawatan pada pasien dengan infark miokard adalah reperfusi, baik dengan PCI primer atau terapi trombolitik.
Pedoman American College of Cardiology Foundation/American Heart Association (ACCF/AHA) menyatakan bahwa terapi reperfusi harus diberikan kepada semua pasien yang memenuhi syarat dengan onset gejala iskemik dalam 12 jam. Metode reperfusi yang tepat dipilih berdasarkan analisis risiko-manfaat, mempertimbangkan waktu dari onset gejala, status klinis dan hemodinamik pasien, komorbiditas, risiko perdarahan, kontraindikasi, dan ketersediaan PCI.
PCI primer lebih disukai jika dapat dilakukan dengan tepat waktu. Terapi trombolitik direkomendasikan jika PCI tidak dapat dilakukan dalam 120 menit setelah kontak medis pertama. Manfaat terapi trombolitik pada pasien dengan infark miokard sudah terbukti dalam berbagai penelitian, yakni dapat membatasi ukuran infark, meningkatkan fungsi ventrikel, dan mengurangi insiden gagal jantung dan kematian.[10]
Infus 3 Jam
Untuk dosis dan cara pemberian infus selama 3 jam, dosis total yang diberikan adalah 100 mg. Pada awalnya, dosis diberikan 60 mg selama 1 jam pertama, diikuti dengan 20 mg/jam selama 2 jam berikutnya.
Pada pasien dewasa dengan berat kurang dari 65 kg, dosisnya dihitung sebagai 1,25 mg/kg selama 3 jam. Pemberian awal 0,75 mg/kg selama 1 jam pertama, diikuti dengan 0,25 mg/kg/jam selama 2 jam berikutnya.[1,2,7,10]
Infus Dipercepat
Pada regimen infus yang dipercepat, pada pasien dewasa dengan berat lebih dari 67 kg, diberikan dosis total 100 mg. Pemberian awal dilakukan dengan 15 mg diberikan secara cepat selama 1–2 menit, diikuti dengan 50 mg selama 30 menit berikutnya, dan 35 mg selama 1 jam berikutnya.
Pada pasien dengan berat ≤67 kg, diberikan 15 mg secara cepat selama 1–2 menit, diikuti dengan 0,75 mg/kg (hingga 50 mg) selama 30 menit berikutnya, dan 0,5 mg/kg (hingga 35 mg) selama 1 jam berikutnya.[1,2,7,10]
Stroke Iskemik Akut
Alteplase digunakan dalam pengelolaan stroke iskemik akut untuk meningkatkan pemulihan neurologis dan mengurangi insiden kecacatan. Penggunaan harus dimulai dalam rentang waktu 3–4,5 jam setelah onset gejala stroke iskemik akut dan hanya setelah perdarahan intrakranial telah dieksklusi melalui CT scan kepala.
Perlu diperhatikan, karena manfaat dari terapi trombolitik secara signifikan menurun seiring berjalannya waktu, terapi harus diberikan sesegera mungkin setelah onset gejala stroke untuk mendapatkan manfaat optimal. Banyak ahli merekomendasikan waktu pemberian tidak lebih dari 1 jam setelah kedatangan pasien di fasilitas perawatan hingga injeksi alteplase.
Keamanan penggunaan alteplase lebih dari 4,5 jam setelah onset gejala, dalam dosis lebih tinggi dari 0,9 mg/kg, dan tanpa manajemen tekanan darah yang hati-hati, belum disokong bukti ilmiah adekuat. Beberapa data menunjukkan peningkatan mortalitas dengan pemberian alteplase lebih dari 4,5 jam setelah onset gejala stroke.
Penggunaan terapi trombolitik tidak direkomendasikan oleh American Stroke Association (ASA) pada pasien dengan perubahan iskemik awal yang signifikan pada CT scan awal, yakni didefinisikan sebagai hipodensitas yang melibatkan lebih dari sepertiga wilayah arteri serebri media. Penggunaan terapi trombolitik juga tidak direkomendasikan pada pasien dengan defisit neurologis minor atau dengan gejala yang membaik dengan cepat.[10]
Dosis
Dosis yang direkomendasikan adalah 0,9 mg/kg (hingga 90 mg) diinfuskan selama 1 jam, dengan pemberian awal 10% dari dosis secara cepat selama 1 menit. Dosis tidak boleh melebihi 0,9 mg/kg (maksimum 90 mg).[1,2,7,10]
Emboli Paru
Alteplase digunakan untuk mengatasi emboli paru akut yang melibatkan obstruksi aliran darah ke lobus atau beberapa segmen paru. Penggunaan terapi trombolitik disarankan pada emboli paru akut yang disertai dengan hemodinamik tidak stabil.
Dalam hal pedoman klinis, American College of Chest Physicians (ACCP) menyarankan untuk tidak menggunakan terapi trombolitik sistemik pada sebagian besar pasien dengan emboli paru akut. Meski demikian, pada pasien dengan emboli paru akut yang disertai hipotensi, terapi trombolitik dapat dipertimbangkan karena telah dilaporkan bermanfaat dalam hal pengurangan mortalitas pada pasien tanpa risiko perdarahan tinggi.[10]
Dosis
Dosis yang direkomendasikan adalah 100 mg diinfuskan selama 2 jam. Terapi heparin harus diinisiasi segera setelah infus alteplase apabila didapatkan kadar aPTT atau waktu thrombin sama dengan atau lebih rendah dari dua kali normal.[1,2,7,10]