Efek Samping dan Interaksi Obat Alteplase
Penggunaan alteplase dapat menyebabkan efek samping yang berpotensi fatal, yakni perdarahan internal seperti perdarahan intrakranial atau intraserebral, perdarahan retroperitoneal, dan perdarahan gastrointestinal. Interaksi obat dengan alteplase dapat terjadi, terutama dengan obat yang mempengaruhi pembekuan dan meningkatkan risiko perdarahan, seperti warfarin.[1,2,7]
Efek Samping
Alteplase, seperti fibrinolitik lain, berpotensi untuk menyebabkan efek samping yang serius. Salah satu yang paling sering dilaporkan adalah perdarahan, terutama perdarahan intrakranial, yang dapat mengancam jiwa. Reaksi alergi, termasuk anafilaksis, juga merupakan risiko potensial, meskipun jarang terjadi.
Pasien juga dapat mengalami reaksi hipotensi atau bradikardia selama infus. Pasien yang mendapat alteplase juga memiliki peningkatan risiko kejadian tromboembolisme baru atau memburuk, terutama jika terjadi terlalu banyak fibrinolisis.[10]
Perdarahan
Perdarahan, baik secara internal atau eksternal, menjadi salah satu efek samping yang berpotensi fatal. Risiko terjadinya perdarahan meningkat pada pasien dengan risiko perdarahan intrakranial, pasien yang menjalani operasi besar dalam waktu dekat, penyakit serebrovaskular, riwayat trauma atau perdarahan besar dalam waktu dekat, hipertensi tidak terkontrol, dan pasien lansia. Faktor lain yang meningkatkan risiko perdarahan adalah penggunaan antikoagulan atau antiplatelet secara bersamaan, dan koagulopati.[1,2,7]
Risiko Kejadian Tromboembolisme
Dalam suatu studi menggunakan infus alteplase yang dipercepat pada pasien dengan infark miokard akut, telah dilaporkan adanya kejadian stroke pada 4% pasien kelompok infus akselerasi alteplase. Selain itu, telah dilaporkan pula adanya kejadian reoklusi koroner pada pasien infark miokard yang mendapat regimen alteplase dipercepat.[2,10]
Efek Samping Fatal Lain
Efek samping lain yang berpotensi fatal adalah angina pektoris, gagal jantung, henti jantung, syok kardiogenik, aritmia reperfusi, reaksi hipersensitivitas, serta embolisasi kolesterol.[1,2,7]
Efek Samping Menurut Sistem Organ
Beberapa efek samping lain yang dapat terjadi menurut sistem organ adalah:
- Okular: perdarahan mata
- Gastrointestinal: perdarahan gingiva
- Sistem saraf: edema serebral di zona infark
- Urogenital: hematuria
- Saluran napas: edema paru, epistaksis
- Lainnya: ekimosis, hipotensi[1-3,7]
Interaksi Obat
Interaksi obat dapat terjadi apabila alteplase diberikan bersamaan dengan obat-obatan lain, terutama yang mempengaruhi pembekuan darah.[1,7]
Peningkatan Risiko Perdarahan
Beberapa obat akan meningkatkan risiko efek samping perdarahan jika digunakan dengan alteplase, termasuk obat antikoagulan dan antiplatelet. Secara spesifik, penggunaan alteplase dengan obat berikut akan meningkatkan risiko perdarahan:
- Abciximab
- Dipyridamole
Aspirin: dalam kasus stroke akut, penggunaan aspirin tidak disarankan dalam 24 jam setelah pemberian agen trombolitik karena risiko perdarahan yang meningkat
Heparin: lakukan monitor dengan hati-hati jika digunakan bersamaan, terutama di lokasi pungsi arteri. Jika perdarahan serius terjadi, hentikan heparin dan gunakan protamin sulfat untuk membalikkan efek
- Agen trombolitik lainnya: dapat menghasilkan efek trombolitik sinergis
Warfarin: lakukan monitor dengan hati-hati, terutama di lokasi pungsi arteri. Jika perdarahan serius terjadi, hentikan warfarin[10]
Peningkatan Risiko Angioedema
Penggunaan alteplase dengan ACE inhibitor, seperti captopril, dapat meningkatkan risiko angioedema orolingual.[10]