Efek Samping dan Interaksi Obat Apixaban
Efek samping apixaban yang perlu diperhatikan adalah perdarahan, sedangkan interaksi obat dengan antikoagulan lain dapat meningkatkan risiko efek samping perdarahan ini.
Efek Samping
Secara umum, efek samping apixaban dilaporkan dapat ditoleransi dengan baik. Akan tetapi, terdapat studi yang melaporkan 6,3% pasien menghentikan terapi karena mengalami perdarahan. Selain itu, 7% pasien dilaporkan mengeluhkan efek samping mual.[8]
Apixaban juga memiliki efek samping pada berbagai organ, yaitu:
- Hematologi, yang meliputi anemia, trombositopenia
- Gastrointestinal, yaitu mual, perdarahan mulut atau gingiva, perdarahan gastrointestinal dan rektal
- Urologi, yaitu hematuria
- Ginekologi, yaitu perdarahan pervaginam dan urogenital
- Vaskular, yaitu hematoma, epistaksis
- Lainnya, seperti kontusio setelah trauma, hematoma spinal atau epidural yang dapat menyebabkan paralisis, kejadian tromboembolisme jika konsumsi dihentikan secara dini[4,5,9]
Apixaban memiliki efek samping hepatotoksik, dimana dapat menyebabkan peningkatan aminotransferase serum >3 kali batas atas nilai normal. Akan tetapi, hal ini hanya terjadi pada 1–2% pasien.[13]
Penghentian apixaban secara dini meningkatkan risiko pasien mengalami kejadian tromboemboli. Oleh karenanya, pasien harus di edukasi untuk mengonsumsi obat sesuai anjuran dokter dan tidak menghentikan obat semaunya kecuali pasien mengalami perdarahan.[8]
Interaksi Obat
Interaksi apixaban dengan dengan beberapa obat berikut ini dapat meningkatkan risiko perdarahan, yaitu:
- Antikoagulan parenteral seperti enoxaparin dan fondaparinux
- Antikoagulan oral seperti warfarin, rivaroxaban, dan dabigatran
- Antiplatelet, seperti clopidogrel, dipyridamole, dan sulfinpyrazone
- Aspirin
- Obat antiinflamasi nonsteroid seperti diklofenak dan ibuprofen
-
Selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI), seperti citalopram, fluoxetine, paroxetine, dan sertraline
Serotonin norepinephrine reuptake inhibitor (SNRI), seperti duloxetine dan venlafaxine[12,14]
Interaksi berupa peningkatan paparan apixaban jika digunakan bersama dengan inhibitor kuat CYP3A4 dan P-gp, misalnya ketoconazole, itraconazole, dan ritonavir.
Penurunan kadar plasma jika apixaban diberikan dengan obat yang menginduksi CYP3A4 dan P-gp misalnya rifampicin, phenytoin, carbamazepine, dan phenobarbital.
Peningkatan kadar plasma apixaban jika diberikan dengan diltiazem, verapamil, amiodarone, clarithromycin, dan naproxen.[1,4,5]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli