Efek Samping dan Interaksi Obat Faktor X
Efek samping pemberian faktor X adalah nyeri kepala, nyeri disertai bengkak pada area suntikan, nyeri punggung, dan rasa mudah lelah. Efek samping yang lebih berat adalah reaksi anafilaksis. Interaksi obat antara faktor X dan obat-obatan lain belum diketahui dengan pasti karena masih terbatasnya studi.
Efek Samping
Efek samping faktor X umumnya berderajat ringan hingga sedang, seperti nyeri kepala, nyeri serta bengkak di area suntikan, nyeri punggung, dan rasa mudah lelah. Efek yang lebih berat dapat berupa reaksi alergi, mulai dari rasa gatal, sesak napas, hingga bengkak pada area wajah, bibir, lidah, dan tenggorokan.[1,2,6,7,13]
Efek samping berat lainnya dapat berupa demam hingga menggigil, perdarahan yang semakin memberat, hingga syok hemoragik dan penurunan kesadaran. Pasien perlu diedukasi untuk mengenali efek samping, terutama gejala serius yang perlu segera mendapatkan pertolongan medis.[1,2,6,7,13]
Berikut ini adalah efek samping faktor X secara lebih detail:
- Hipersensitivitas: hipotensi, anafilaksis
- Gastrointestinal: mual hingga muntah
- Lokal: nyeri pada lokasi penyuntikan
- Dermatologi: ruam kemerahan dan bengkak pada area penyuntikan, urtikaria
- Respirasi: batuk kering, kesulitan bernapas, dan dispnea
- Sistem saraf: nyeri punggung, sakit kepala, dan letargi
- Kardiovaskular: flushing, nyeri dada, dan takikardia
- Lainnya: kelelahan, demam, dan menggigil[1,2,6,7,13 ]
Interaksi Obat
Studi tentang interaksi faktor X dan obat lainnya hingga saat ini masih terbatas. Namun, dokter harus berhati-hati jika memberikan faktor X bersamaan dengan produk plasma lainnya, seperti konsentrat kompleks protrombin atau fresh frozen plasma.[1,2,6,7,13]
Selain itu, berdasarkan mekanisme kerja faktor X, obat ini dapat berinteraksi secara langsung maupun tidak langsung dengan faktor Xa inhibitor, contohnya rivaroxaban, apixaban, dan edoxaban.[1,2,6,7,13]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur