Indikasi dan Dosis Pentoxifylline
Indikasi penggunaan pentoksifilin atau pentoxifylline terutama sebagai terapi simptomatis klaudikasio intermiten dengan dosis 400 mg sebanyak 3 kali setiap hari. Penyesuaian dosis dilakukan pada beberapa kondisi seperti pada pasien dengan kondisi intoleransi gastrointestinal dan pasien dengan gagal ginjal. Saat ini, pentoksifilin digunakan secara off-label untuk penanganan ulkus vena dan hepatitis alkoholik berat.[3-6]
Klaudikasio Intermiten
Pada penanganan klaudikasio intermiten, pentoksifilin diberikan dengan dosis 400 mg sebanyak 3 kali setiap hari, per oral, selama minimal 8 minggu. Dosis maksimum pemberian adalah 1200 mg/hari.[4,7]
Penyakit Kardiovaskular Lain
Pentoxifilin dapat diberikan pada penyakit kardiovaskuler lain, akan tetapi beberapa studi yang dilaporkan baru skala kecil, sehingga untuk membuktikan efikasi pemberian pentoksifilin pada penyakit kardiovaskular lainnya membutuhkan penelitian yang lebih besar.[3]
Pentoksifilin juga dilaporkan dapat mencegah kejadian aterosklerosis dan serangan jantung akut, serta dapat mengontrol kondisi pasien stable angina atau gagal jantung kongestif. Selain itu, ada beberapa studi lain yang menunjukan potensi pentoksifilin sebagai terapi penunjang pada pasien dengan stroke iskemik, transient ischemic attack, dan demensia. [3,5,6,10]
Dan pada kasus diabetes melitus tipe 2, dengan penurunan sensitivitas insulin akibat inflamasi jaringan adiposa, pemberian pentoksifilin dapat memperbaiki kadar gula darah pasien dengan baik. Kondisi tersebut terutama disebabkan kemampuan pentoksifilin dalam menghambat aktivasi neutrofil, sehingga dapat mencegah perburukan kondisi pasien akibat proses inflamasi. Dosis yang digunakan adalah 400 mg sebanyak 3 kali setiap hari, per oral dengan dosis maksimum 1200 mg per hari.[3,5,6]
Penyesuaian Dosis
Pada pasien yang mengalami efek samping di saluran cerna atau sistem saraf pusat, dosis diturunkan menjadi 2 x 400 mg, per oral. Penggunaan pentoksifilin sebaiknya dihentikan bila efek samping menetap.[3,10]
Pada pasien dengan gagal ginjal yaitu klirens kreatinin <30 mL/menit, dosis pentoksifilin dikurangi menjadi 400 mg sebanyak 1 kali sehari. Pengurangan dosis sebesar 30-50% dapat dilakukan untuk memastikan pemberian pentoxifylline tidak memperburuk penyakit dasar yang diderita pasien. Hal ini juga berlaku pada pasien dengan tekanan darah yang cenderung rendah dan pasien dengan gangguan fungsi hati.[1,4,7]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri