Pengawasan Klinis Faktor IX
Pemberian faktor IX memerlukan pengawasan klinis berupa pemeriksaan darah dan pemeriksaan kadar faktor IX dalam darah. Tanda vital seperti tekanan darah dan denyut nadi perlu dipantau setelah pemberian faktor IX.
Saat pemberian, awasi tanda-tanda hipersensitivitas dan anafilaksis. Kadar faktor IX perlu diperiksa 15 menit setelah pemberian. Selain itu, kadar activated partial thromboplastin time (APTT) juga perlu diperiksa.
Pemeriksaan inhibitor faktor IX perlu dilakukan pada pasien yang mengalami reaksi hipersensitivitas, pasien yang akan menjalani operasi, pasien dengan respon suboptimal, atau pemberian intensif >5 hari dalam 4 minggu terakhir.[1,15]
Pada anak, perlu dilakukan pemeriksaan inhibitor faktor X setiap 5 hari selama 20 hari setelah pemberian, setiap 10 hari setelah 21–50 hari pemberian, dan setidaknya 2 kali setahun sampai 150 hari setelah pemberian. Pada usia dewasa, pemeriksaan inhibitor faktor IX perlu dilakukan setelah 150 hari pemberian sedangkan skrining inhibitor faktor IX dilakukan setiap 6–12 bulan sekali atau ketika timbul respons suboptimal.[1,15]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja