Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Pengawasan Klinis Faktor VII general_alomedika 2023-03-16T09:32:19+07:00 2023-03-16T09:32:19+07:00
Faktor VII
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Pengawasan Klinis Faktor VII

Oleh :
dr.Daniel Budiono Sp JP
Share To Social Media:

Pengawasan klinis yang perlu dilakukan pada pengguna faktor VII adalah pengawasan risiko kejadian thrombotik, terutama pada pasien-pasien dengan riwayat disseminated intravascular coagulation atau DIC, riwayat penyakit aterosklerotik lanjut, crush injury, dan septikemia.[2,6]

Thrombosis

Pasien yang mendapatkan faktor VII perlu dipantau untuk mendeteksi tanda dan gejala thrombosis. Bila hasil laboratorium mengonfirmasi terjadinya koagulasi intravaskular atau bila ada gejala klinis thrombosis, dosis sebaiknya dikurangi atau dihentikan sesuai kondisi klinis pasien.[2,6]

Angina pektoris dan takikardia pernah dilaporkan pada pasien yang mendapat terapi faktor VII. Di antara pasien yang mendapat >2.400 episode terapi, ada 2 kasus infark miokard yang dilaporkan. Satu pasien memiliki riwayat penyakit kardiovaskular, sedangkan satu pasien memiliki berat badan berlebih dan mendapat transfusi masif dan terapi faktor koagulasi lain untuk menangani perdarahan intraabdominal dan syok.[1]

Reaksi Hipersensitivitas

Pasien yang mendapat terapi faktor VII perlu diberikan edukasi mengenai tanda dan gejala hipersensitivitas, seperti urtikaria, gatal, rasa tidak nyaman di dada, wheezing, hipotensi, dan anafilaksis. Bila ada tanda dan gejala reaksi hipersensitivitas, terapi harus dihentikan. Pemberian terapi pada pasien ini selanjutnya harus menilai manfaat dan risiko yang akan dialami oleh pasien.[2]

Terbentuknya Antibodi Faktor VII

Pasien dengan defisiensi faktor VII harus diperiksa prothrombin time (PT) dan aktivitas koagulan faktor VIIa-nya sebelum dan sesudah pemberian. Jika aktivitas faktor VII tidak berhasil mencapai level yang diharapkan atau jika PT tidak terkoreksi atau jika timbul gejala perdarahan tidak terkontrol setelah terapi dengan dosis yang direkomendasikan, kecurigaan terbentuknya antibodi perlu dipertimbangkan.[2]

Pemeriksaan Laboratorium

Hingga saat ini belum ada pemeriksaan laboratorium untuk memonitor efek faktor VII. Indikator terbaik untuk menentukan efektivitas adalah berhentinya perdarahan dan tercapainya kondisi hemodinamik yang stabil.[7]

Parameter laboratorium seperti prothrombin time (PT), activated partial thromboplastin time (aPTT), dan aktivitas koagulan faktor VII plasma (FVII:C) dapat memberikan hasil berbeda tergantung pada penggunaan reagen.[2]

 

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

1. Aronson JK. Factor VII. In: Aronson JK, ed. Meyler's Side Effects of Drugs. 16th ed. Amsterdam: Elsevier; 2016.p.237-8.
2. FDA. Novoseven® (Coagulation factor VIIa Recombinant). 2006. https://www.fda.gov/media/70435/download
6. FDA. Sevenfact® (Coagulation factor VIIa Recombinant). 2020. https://www.fda.gov/media/136610/download
7. Shah NF, Chong SE, Yusoff SM, et al. Recombinant activated factor VII (rFVIIa) in refractory haemorrhage for nonhaemophiliacs: an eleven-year single-centre experience. BMC Hematology. 2018;18:34-40.

Kontraindikasi dan Peringatan Fa...

Artikel Terkait

  • Vaksinasi COVID-19 pada Hemofilia dan Gangguan Perdarahan Lain
    Vaksinasi COVID-19 pada Hemofilia dan Gangguan Perdarahan Lain
Diskusi Terkait
dr. Intan Fajriani
Dibuat 19 April 2022, 09:48
Live Webinar Alomedika - Hari Hemofilia Sedunia : Perspektif Patologi Klinik. Rabu, 20 April 2022. Pukul : 14.00 - 15.30
Oleh: dr. Intan Fajriani
0 Balasan
ALO, Dokter!Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "Hari Hemofilia Sedunia : Perspektif Patologi Klinik." Narasumber :Dr. dr. Usi Sukorini, M.Kes, Sp. PK...
dr. Gabriela
Dibalas 07 April 2022, 12:54
Kelainan Pembekuan Darah Herediter - Penyakit Dalam Ask the Expert
Oleh: dr. Gabriela
1 Balasan
ALO dr. Desy, Sp PD ijin bertanya, bila kita mencurigai kelainan pembekuan darah herediter pada seorang pasien, pemeriksaan penunjang apa saja yang bisa...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.