Indikasi dan Dosis Lorazepam
Indikasi lorazepam adalah sebagai anti kejang, antiansietas, dan anti agitasi akut. Lorazepam juga dapat digunakan sebagai premedikasi operatif. Penyesuaian dosis lorazepam perlu dilakukan jika diberikan secara intravena dan intramuskular dengan memberikan setengah dari dosis normal.
Gangguan Cemas
Lorazepam tidak disarankan digunakan untuk gangguan cemas pada anak. Pada penanganan gangguan cemas untuk pasien lanjut usia, lorazepam digunakan dengan dosis setengah dari dosis dewasa. Dosis dewasa adalah 1-4 mg/hari diberikan secara per-oral dalam dosis terbagi, selama 2-4 minggu.[17]
Serangan Cemas
Lorazepam tidak disarankan digunakan untuk gangguan cemas pada anak. Pada pasien lanjut usia, dosis yang digunakan adalah setengah dari dosis dewasa.
Dosis dewasa 25-30 µg/kg secara intravena (IV) atau intramuskular (IM) dapat diulangi setiap 6 jam jika perlu, disuntikkan dengan kecepatan tidak melebihi 2 mg/menit.[17]
Insomnia karena Kecemasan
Dosis dewasa untuk insomnia adalah 1-2 mg sebelum waktu tidur. Pada geriatri digunakan dosis setengah dari dosis dewasa.
Status Epileptikus
Dosis dewasa 4 mg sebagai dosis tunggal, diberikan secara intravena dengan kecepatan tidak melebihi 2 mg/menit, dapat diulangi dalam 10-15 menit jika kejang berulang
Dosis anak adalah 2 mg sebagai dosis tunggal. Sedangkan pada geriatri diberikan dosis setengah dari dosis dewasa.[17]
Premedikasi Operatif
Lorazepam dapat digunakan untuk premedikasi operatif. Dapat diberikan secara oral maupun intravena. Secara oral diberikan 2-3 mg diminum saat malam sebelum operasi, diikuti 2-4 mg diberikan 1-2 jam pre operasi
Secara intravena diberikan 50 mcg/kg sekitar 30-45 menit pre op. Dapat pula diberikan secara intramuskular dengan dosis yang sama diberikan 60-90 menit pre op.
Pada anak usia 5-13 tahun dapat diberikan per oral 0,5-2,5 mg atau 0,05 mg/kgBB, 1 jam pre op. Sementara pada geriatri dosis yang digunakan setengah dari dosis dewasa.[1,5]
Penyesuaian Dosis dalam Beberapa Kondisi
Pemberian lorazepam pada gangguan ginjal tidak memerlukan penyesuaian dosis bila diberikan per oral. Penyesuaian dilakukan pada pemberian intravena dan intramuskular dengan memberikan setengah dari dosis normal. Penggunaan lorazepam secara IM dan IV harus dilakukan dengan hati-hati pada gagal ginjal ringan-sedang, namun tidak disarankan digunakan pada gagal ginjal kronis.
Penggunaan lorazepam pada gagal hepar berat tidak disarankan bila diberikan secara IV atau IM. Pemberian lorazepam pada gangguan hepar ringan-sedang masih dapat dilakukan dengan pengawasan ketat. Penggunaan lorazepam secara per oral tidak perlu penyesuaian pada gangguan hepar ringan-sedang dan membutuhkan dosis yang lebih rendah pada gangguan hepar berat.
Lorazepam adalah golongan benzodiazepin pilihan pada geriatri karena lorazepam bekerja singkat dan memiliki metabolik inaktif. Dosis maksimal untuk geriatri adalah 2 mg untuk mencegah hipersedasi. Bila diperlukan peningkatan dosis, dilakukan peningkatan dosis malam hari lebih dahulu sebelum meningkatkan dosis siang. Penggunaan lorazepam jangka panjang dan/atau dosis tinggi harus memperhatikan kemungkinan toksisitas.
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri