Farmakologi Lorazepam
Farmakologi lorazepam adalah sebagai agonis gamma aminobutyric acid (GABA). Efek terapi lorazepam timbul dengan meningkatkan permeabilitas neuron terhadap ion Cl di sistem saraf pusat, sehingga menyebabkan hiperpolarisasi dan stabilisasi. Lorazepam efektif bekerja sebagai anti kejang, antiansietas, dan anti agitasi akut.[2]
Farmakodinamik
Lorazepam bekerja dengan cara berinteraksi dengan reseptor GABA yang banyak terdapat di sistem saraf pusat manusia. Ikatan yang terjadi antara lorazepam dengan reseptor GABA tidak menggantikan posisi GABA pada reseptornya, melainkan meningkatkan ikatan GABA dengan reseptornya pada kompleks reseptor yang sama.
Interaksi ini yang dipercaya menyebabkan respons berupa penurunan kecemasan, sedasi, dan penurunan kejadian kejang. Intensitas respons tersebut berhubungan langsung dengan jumlah ikatan yang terbentuk antara golongan benzodiazepin dengan reseptor GABA.[1,10]
Pada dewasa normal yang mendapatkan lorazepam ditemukan gangguan koordinasi visual selama 8 jam setelah pemberian 4 mg lorazepam dan 4 jam setelah pemberian 2 mg lorazepam. Penggunaan lorazepam juga ditemukan mengganggu koordinasi tangan dan mata sehingga tidak disarankan untuk penggunanya mengoperasikan kendaraan bermotor dan mesin atau olahraga yang berbahaya.[10]
Farmakokinetik
Lorazepam bekerja sebagai hipnosis sedatif kerja cepat dengan meningkatkan kerja GABA yang merupakan neurotransmitter inhibitor utama dalam sistem saraf pusat, termasuk formasio retikularis dan sistem limbik.
Absorpsi
Lorazepam bekerja dalam 1-3 menit sebagai efek sedasi dengan pemberian IV dan 15-30 menit sebagai efek hipnosis dengan pemberian IM. Lorazepam diabsorbsi dengan baik dengan bioavaibilitas mencapai 90%. Lorazepam bekerja hingga 8 jam dan mencapai kadar puncak dalam 2 pasca pemberian oral dan kurang dari 3 jam pasca pemberian IM. Konsentrasi puncak plasma dari lorazepam adalah 20 ng/ml. Setelah pemberian sublingual, lorazepam mencapai kadar puncak setelah 1 jam. [1,10,11]
Distribusi
Lorazepam terdistribusi dengan baik ke jaringan dengan ikatan protein 85-93%. Volume distribusi lorazepam mencapai 1,9 L/kg pada remaja, 1,3 L/kg pada dewasa dan 0,78 L/kg pada neonatus.[1,10]
Metabolisme
Lorazepam dimetabolisme membentuk metabolik inaktif dengan proses glukoronidasi dan konjugasi tanpa melewati tahap metabolisme oleh sitokrom p450. Hal ini menyebabkan lorazepam relatif aman digunakan untuk penderita gangguan hepar.[1,10,12]
Eliminasi
Lorazepam dieliminasi melalui urin, terutama dalam bentuk metabolit. Sebagian kecil dieliminasi melalui feses. Waktu paruh lorazepam adalah 18 jam pada anak usia 2-12 tahun, 42 jam (paling lama) pada neonatus, 28 jam pada remaja, 14 jam pada dewasa, dan 18 jam pada penderita gagal ginjal.[1,10]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri