Kontraindikasi dan Peringatan Fluvoxamine
Kontraindikasi absolut penggunaan fluvoxamine adalah pada pasien yang mengalami reaksi hipersensitivitas terhadap fluvoxamine dan komponen lain dari obat, serta pemberian bersama dengan obat serotonergik. FDA memberikan peringatan psikiatri mayor terkait kemungkinan terjadinya peningkatan risiko pemikiran dan perilaku bunuh diri pada populasi anak-anak, remaja, dan dewasa muda (usia 18-24 tahun) dengan gangguan depresi mayor dan gangguan psikiatri lain.[1,4]
Kontraindikasi
Fluvoxamine dikontraindikasikan secara absolut pada pasien yang mengalami reaksi hipersensitivitas. Obat ini juga kontraindikasi untuk digunakan bersamaan atau dalam 14 hari setelah penggunaan monoamine oxidase inhibitor (MAOI) terkait peningkatan risiko sindrom serotonin.[1,4,9]
Penggunaan fluvoxamine bersamaan dengan alosetron, pimozide, tioridazin, tizanidine, cisapride, ramelteon, terfenadine, astemizole, linezolid, atau methylene blue IV juga dikontraindikasikan.[4,9]
Peringatan
Penggunaan fluvoxamine harus diberikan perhatian khusus, terutama terkait kemungkinan perburukan klinis, bunuh diri, dan perubahan perilaku yang tidak biasa. Pemantauan ketat diperlukan selama beberapa bulan awal terapi obat atau saat dilakukan penyesuaian dosis.[1,4,9]
Beberapa gejala, termasuk kecemasan, agitasi, serangan panik, insomnia, iritabilitas, agresivitas, impulsif, akathisia, hipomania, dan mania, telah dilaporkan pada pasien dewasa dan anak-anak yang dirawat dengan antidepresan untuk gangguan depresi mayor atau indikasi lain, baik psikiatri maupun nonpsikiatri.[9]
Selain itu, beberapa peringatan lainnya terkait penggunaan fluvoxamine adalah:
- Sindrom serotonin: Perkembangan sindrom serotonin yang berpotensi mengancam nyawa telah dilaporkan pada penggunaan selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI), termasuk fluvoxamine, baik secara tunggal ataupun bersamaan dengan obat serotonergik dan obat yang mengganggu metabolisme serotonin, khususnya MAOI[4,9]
- Penghentian pengobatan fluvoxamine: Efek samping dapat terjadi setelah penghentian terapi fluvoxamine, terutama ketika terapi dihentikan secara tiba-tiba. Efek ini dapat berupa mood disforik, iritabilitas, agitasi, pusing, parestesia, ansietas, kebingungan, nyeri kepala, letargi, insomnia, dan hipomania[9]
- Aktivasi mania atau hipomania: Penggunaan fluvoxamine harus hati-hati terutama pada individu dengan riwayat mania atau individu dengan gangguan bipolar[4,9]
- Kejang: Penggunaan fluvoxamine harus hati-hati pada individu dengan riwayat kejang, epilepsi tidak stabil, dan epilepsi terkontrol. Pada kelompok pasien ini, diperlukan pemantauan ketat. Pengobatan harus dihentikan jika terjadi kejang atau frekuensi kejang meningkat[4,9]
Hiponatremia: Hiponatremia dapat terjadi akibat penggunaan fluvoxamine. Sebagian besar kasus, hiponatremia terjadi akibat syndrome of inappropriate antidiuretic hormone (SIADH). Lansia dan individu yang menggunakan diuretik memiliki risiko lebih besar[4,9]
- Risiko midriasis: Penggunaan fluvoxamine memerlukan perhatian khusus terutama pada individu dengan glaukoma sudut tertutup dengan sudut anatomis sempit tanpa iridektomi paten karena adanya risiko midriasis yang dapat memicu serangan sudut tertutup[4]