Pengawasan Klinis Fluvoxamine
Pengawasan klinis yang diperlukan selama penggunaan obat fluvoxamine, antara lain pemantauan fungsi hepar, perburukan klinis, risiko bunuh diri, dan efek samping seperti sindrom serotonin.
Pemantauan fungsi hepar diperlukan pada awal terapi fluvoxamine dan sesuai indikasi klinis. Individu dengan disfungsi hepar mengalami penurunan klirens fluvoxamine sekitar 30%.
Pengawasan klinis juga diperlukan terkait perburukan klinis, bunuh diri, dan perubahan perilaku saat memulai pengobatan dan selama penyesuaian dosis. FDA telah memberikan peringatan mayor terkait peningkatan risiko pemikiran dan perilaku bunuh diri akibat penggunaan antidepresan pada pasien anak, remaja, dan dewasa muda dengan gangguan psikiatri.
Lakukan juga pemantauan terkait tanda dan gejala sindrom serotonin dan akathisia; serta pemantauan berat badan dan indeks massa tubuh (IMT).
Terapi dengan obat psikoaktif dapat mengganggu penilaian, pemikiran, atau keterampilan motorik, sehingga pasien harus berhati-hati dalam mengoperasikan mesin dan mengendarai kendaraan.[4,9]