Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Fluvoxamine general_alomedika 2024-03-26T14:29:28+07:00 2024-03-26T14:29:28+07:00
Fluvoxamine
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Fluvoxamine

Oleh :
dr. Karina Sutanto
Share To Social Media:

Penggunaan fluvoxamine pada kehamilan tidak disarankan. Sementara itu, fluvoxamine diketahui diekskresikan pada ASI sehingga sebaiknya tidak diberikan pada ibu menyusui. Pemberian obat ini harus berdasarkan manfaat yang lebih tinggi daripada risiko pada janin atau bayi.[4,8,9]

Penggunaan pada Kehamilan

Menurut FDA, fluvoxamine pada kehamilan masuk dalam kategori C. Kategori C artinya studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.[4,9]

Menurut TGA, fluvoxamine pada kehamilan masuk Kategori C. Hal ini memiliki arti bahwa obat mempunyai efek farmakologis yang telah menyebabkan atau mungkin dicurigai menyebabkan efek berbahaya pada janin manusia atau neonatus tanpa menyebabkan malformasi, namun efek tersebut bersifat reversibel.[8]

Berdasarkan hasil studi observasi selama beberapa dekade terkait penggunaan fluvoxamine pada wanita hamil, belum teridentifikasi adanya risiko terkait penggunaan fluvoxamine terhadap kejadian cacat lahir mayor atau abortus. Perlu diketahui bahwa wanita yang menghentikan terapi antidepresan selama kehamilan memiliki risiko lebih tinggi mengalami kekambuhan depresi berat dibandingkan wanita yang melanjutkan terapi antidepresan.

Sementara itu, risiko yang dapat terjadi pada neonatus yang terpapar fluvoxamine selama kehamilan mencakup hipertensi pulmonal persisten pada bayi baru lahir (PPHN) dan adaptasi neonatal yang buruk. Sebuah meta analisis dari 7 studi observasi menemukan bahwa paparan selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) pada kehamilan lanjut meningkatkan risiko PPHN lebih dari 2 kali lipat yang tidak dapat dijelaskan oleh etiologi lain.

Neonatus yang terpapar fluvoxamine di akhir trimester ketiga dilaporkan mengalami komplikasi yang membutuhkan rawat inap berkepanjangan, bantuan pernapasan, dan pemberian makan melalui selang. Neonatus yang terpapar harus dipantau terkait efek toksik langsung dari fluvoxamine, sindrom penghentian obat, dan sindrom serotonin.[1,9]

Penggunaan pada Ibu Menyusui

Fluvoxamine dapat diekskresikan ke dalam ASI, namun tidak ditemukan efek samping pada sebagian besar bayi yang disusui selama penggunaan fluvoxamine. Meski demikian, perlu diketahui terdapat beberapa laporan efek samping pada bayi yang menyusu berupa diare, muntah, kurang tidur, dan agitasi. Rasio manfaat dan risiko tetap harus dipertimbangkan untuk memutuskan apakah diperlukan penghentian terapi ataupun penghentian menyusui.[1,9]

Referensi

1. Medscape. Fluvoxamine (Rx). 2023. https://reference.medscape.com/drug/luvox-fluvoxamine-342956
4. MIMS. Fluvoxamine. 2023. https://www.mims.com/singapore/drug/info/fluvoxamine?mtype=generic
8. Therapeutic Goods Administration. Australian Categorisation System for Prescribing Medicines in Pregnancy. 2019. https://www.tga.gov.au/prescribing-medicines-pregnancy-database
9. FDA. Fluvoxamine Maleate. 2012. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2012/021519s003lbl.pdf

Efek Samping dan Interaksi Obat ...
Kontraindikasi dan Peringatan Fl...

Artikel Terkait

  • Hubungan Depresi dan Jumlah Langkah
    Hubungan Depresi dan Jumlah Langkah
  • Penilaian Risiko Pasien Bunuh Diri
    Penilaian Risiko Pasien Bunuh Diri
  • Pendekatan Penanganan Pasien Bunuh Diri
    Pendekatan Penanganan Pasien Bunuh Diri
  • Waktu dan Cara yang Tepat untuk Menghentikan Antidepresan
    Waktu dan Cara yang Tepat untuk Menghentikan Antidepresan
  • Efektivitas Kuesioner PHQ-9 Sebagai Skrining Deteksi Dini Depresi
    Efektivitas Kuesioner PHQ-9 Sebagai Skrining Deteksi Dini Depresi

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 08 Mei 2025, 18:58
Bagaimana penatalaksanaan pasien dengan penyalahgunaan narkoba
Oleh: Anonymous
6 Balasan
Alo dokter, saya memiliki pasien usia 38 thn laki laki dengan penyalahgunaan narkoba ganja dan sabu beliau memiliki bpjs, pasien dengan keluhan sering sedih,...
Anonymous
Dibalas 11 Maret 2025, 00:36
Terapi depresi di Faskes Primer
Oleh: Anonymous
5 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya dokter. Bagaimana memulai terapi depresi di Puskesmas dokter dengan kriteria sudah memenuhi kriteria depresi. Ditambah lagi sudh...
dr. Uditia Alham Sakti, Sp.KJ
Dibalas 17 September 2024, 08:35
Mengenal distimia (persistent depressive disorder)
Oleh: dr. Uditia Alham Sakti, Sp.KJ
3 Balasan
Distimia, juga dikenal sebagai gangguan depresi persisten (Persistent Depressive Disorder, PDD). Distimia merupakan gangguan mood kronis yang ditandai dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.