Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
general_alomedika 2022-09-23T09:45:47+07:00 2022-09-23T09:45:47+07:00
Vaksin Campak
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Pendahuluan Vaksin Campak

Oleh :
dr.Shofa Nisrina Luthfiyani
Share To Social Media:

Vaksin campak merupakan vaksin untuk profilaksis infeksi campak, atau measles, atau rubeola. Vaksin campak merupakan vaksin virus hidup dengan strain yang dilemahkan. Vaksin campak dapat diberikan sejak bayi berusia 9 bulan, dan diberikan dalam 2 dosis. Masing-masing dosis adalah sebanyak 0,5 mL, yang biasa disuntikkan secara subkutan pada otot deltoid lengan kiri.[1,2]

Vaksin campak yang tersedia di Indonesia adalah dalam bentuk kombinasi, yaitu measles-rubella (MR) dan mumps-measles-rubella (MMR). Vaksin campak termasuk dalam lima imunisasi dasar yang wajib dilakukan, dan termasuk dalam jadwal imunisasi anak usia 0–18 tahun berdasarkan rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).[2,3]

Efek samping tersering dari vaksin campak adalah demam dan nyeri ringan di lokasi suntikan. Reaksi alergi setelah pemberian vaksin, misalnya kemerahan atau urtikaria pada lokasi penyuntikan juga dapat terjadi, tetapi jarang. Selain itu, reaksi hipersensitivitas berupa anafilaksis juga pernah dilaporkan terjadi pascavaksinasi.[4]

Vaksin mengandung virus campak termasuk ke dalam kategori C oleh Food and Drugs Administration (FDA). Sebaiknya, tunda kehamilan selama 3 bulan sejak pemberian vaksin. Pada ibu menyusui, penggunaan vaksin ini diperbolehkan.[5]

Kontraindikasi pemberian vaksin campak adalah pada pasien yang memiliki riwayat hipersensitivitas terhadap komponen vaksin, misalnya gelatin dan neomycin, serta pada pasien immunocompromised, misalnya penderita human immunodeficiency virus (HIV) dengan gejala berat. Pasien yang menggunakan obat-obatan imunosupresan, seperti prednisone atau tacrolimus juga dikontraindikasikan untuk menerima vaksin campak.[4,6]

Peringatan pada vaksin campak diberikan pada pasien yang menerima transfusi darah yang mengandung antibodi, seperti imunoglobulin. Setelah menerima produk darah, tunda vaksinasi minimal 3 bulan. Selain itu, tes tuberkulin kulit sebaiknya dilakukan sebelum, bersamaan, atau 4 minggu setelah vaksin campak. Hal ini bertujuan untuk menghindari supresi respon tubuh pada pasien tuberkulosis.[4,6]

Pengawasan klinis diperlukan terhadap potensi terjadinya efek samping akibat vaksin campak, misalnya reaksi anafilaksis yang bisa berakibat fatal. Selain itu, pengawasan diperlukan terhadap risiko kejang demam yang meningkat pada pasien dengan riwayat keluarga epilepsi, atau kejang terkait etiologi lain. Pengawasan klinis terhadap trombositopenia juga diperlukan, terutama bagi pasien dengan riwayat purpura dan trombositopenia terdahulu.[2,4]

Tabel 1. Deskripsi Singkat Vaksin Campak

Perihal Deskripsi
Kelas Vaksin, serum, dan immunoglobulin[7]
Subkelas Vaksin[7,8]
Akses Resep[7,8]
Wanita hamil

Kategori FDA: C[5]

Kategori Therapeutic Goods Administration (TGA) : B2[9]

Wanita menyusui Data tentang ekskresi pada ASI tidak diketahui[5]
Anak-anak Aman digunakan pada anak[2]
Infant Aman digunakan pada bayi mulai usia 9 bulan[6]
FDA

Approved (dalam bentuk vaksin kombinasi)[6]

 

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

Referensi

1. CDC. Measles (Rubeola). 2020. https://www.cdc.gov/measles/hcp/index.html
2. Kementerian Kesehatan RI. Kampanye Imunisasi Measles Rubella (MR). 2017 https://www.who.int/docs/default-source/searo/indonesia/non-who-publications/2017-mr-guidance-immunization-campaign-moh-bahasa.pdf?sfvrsn=4c49454a_2
3. IDAI. Jadwal Imunisasi IDAI 2020. 2021 https://www.idai.or.id/tentang-idai/pernyataan-idai/jadwal-imunisasi-idai-2020
4. CDC. The Epidemiology and Prevention of Vaccine-Preventable Diseases. 2021 https://www.cdc.gov/vaccines/pubs/pinkbook/meas.html#
5. Drugs.com. Measles virus vaccine pregnancy and breastfeeding warnings. 2022. https://www.drugs.com/pregnancy/measles-virus-vaccine.html#moreResources
6. Drugs.com. M-M-R II Vaccine Prescribing Information. 2020 https://www.drugs.com/pro/m-m-r-ii-vaccine.html#s-34067-9
7. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Daftar Obat Esensial Nasional. 2017 http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/KMK_No._HK_.01_.07-MENKES-395-2017_ttg_Daftar_Obat_Esensial_Nasional_.pdf
8. PIO Nasional. Vaksin Campak. BPOM. 2015 https://pionas.pom.go.id/ioni/bab-14-produk-imunologis-dan-vaksin/144-vaksin-dan-antisera/vaksin-campak
9. TGA. Prescribing medicines in pregnancy database. Therapeutic Goods Administration. 2022. https://www.tga.gov.au/prescribing-medicines-pregnancy-database

Farmakologi Vaksin Campak

Artikel Terkait

  • Bukti Medis untuk Mematahkan Mitos Antivaksin
    Bukti Medis untuk Mematahkan Mitos Antivaksin
  • Cara Menyiasati Keraguan Vaksin
    Cara Menyiasati Keraguan Vaksin
  • KIPI dan Pelaporannya di Indonesia
    KIPI dan Pelaporannya di Indonesia
  • Perubahan Jadwal Imunisasi Anak Berdasarkan IDAI Tahun 2020
    Perubahan Jadwal Imunisasi Anak Berdasarkan IDAI Tahun 2020
  • Perubahan Jadwal Imunisasi Anak Menurut IDAI 2023
    Perubahan Jadwal Imunisasi Anak Menurut IDAI 2023

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 13 Januari 2025, 08:54
Pemberian metilprednisolon untuk pasien campak
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, ijin bertanya. Apakah pemberian metilprednisolon 2x4 mg selama 3 hari dibolehkan untuk pasien 17 thn dengan campak hari ke-5? Saat ini keluhan...
Anonymous
Dibalas 07 November 2024, 14:25
Dosis vitamin A pada campak
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dok.Izin bertanya.Dalam hal pemberian vitamin A untuk campak pd anak usia dibawah 6 bulan. Sebanyak 50.000IU/ hari diberi 2 dosis.Sedgkan sediaan di pkm...
Anonymous
Dibalas 25 Oktober 2024, 10:22
Vaksin campak tidak diberikan sesuai dengan dosis seharusnya
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Jika dosis vaksin campak yg diberikan kurang dari 0,5 ml ,apakah perlu dilakukan pengulangan ?

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.