Indikasi dan Dosis Vaksin HPV
Indikasi pemberian vaksin HPV (Human papillomavirus) untuk mencegah infeksi dari beberapa tipe HPV. Vaksin HPV direkomendasikan untuk rutin diberikan pada remaja usia 11‒12 tahun, walaupun sudah dapat dimulai sejak usia 9 tahun hingga 45 tahun.[3]
Indikasi
Pemberian vaksin HPV dilakukan untuk mencegah infeksi HPV. Vaksin ini terutama berguna untuk pencegahan kanker serviks, vulva, vagina, penis, dan anus. Selain itu, dapat mencegah kondiloma akuminata. Beberapa ahli juga menduga bahwa vaksin HPV mungkin bisa mencegah kanker kulit tetapi hal ini belum terbukti.[3,7]
Apabila individu sudah terinfeksi dengan satu atau lebih tipe HPV, pemberian vaksin HPV masih bisa dilakukan untuk mendapatkan perlindungan dari tipe HPV lainnya. Vaksin HPV bivalen, kuadrivalen, atau 9-valen direkomendasikan pada usia 13‒26 tahun bagi wanita dan usia 13‒21 tahun bagi pria.[3]
Dosis Vaksin HPV
Vaksin HPV oleh CDC menjadi program rutin pada anak usia 11‒12 tahun, baik anak perempuan maupun laki-laki. Sementara itu, vaksin ini belum masuk program imunisasi nasional di Indonesia. Dosis vaksin HPV diberikan berdasarkan usia individu.
Usia 9‒14 Tahun
Vaksin HPV cukup diberikan 2 dosis, dengan masing-masing pemberian 0,5 mL. Dosis kedua diberikan 6‒12 bulan setelah dosis pertama.
Pada pemberian 2 dosis vaksin HPV, interval minimum pemberian vaksin dosis pertama dan kedua adalah 5 bulan. Apabila dosis kedua diberikan sebelum 5 bulan setelah dosis pertama, dosis ketiga harus diberikan 6-12 bulan setelah dosis pertama dan minimal 12 minggu setelah dosis kedua.[5-7]
Berdasarkan studi, didapatkan respon antibodi setelah pemberian 2 dosis vaksin HPV dengan interval 0 dan 6‒12 bulan pada usia 9‒14 tahun lebih baik daripada pemberian 3 dosis usia ≥15 tahun. Oleh karena itu, CDC lebih merekomendasikan pemberian 2 dosis vaksin HPV.[3]
Usia ≥15 Tahun dan Individu Imunokompromais
Vaksin HPV diberikan sebanyak 3 dosis, dengan masing-masing pemberian 0,5 mL. Pada vaksin HPV bivalen, dosis kedua diberikan 1 bulan setelah dosis pertama dan dosis ketiga diberikan 6 bulan setelah dosis pertama, sehingga interval pemberian vaksin HPV bivalen menjadi 0,1, dan 6 bulan.
Interval pemberian vaksin HPV kuadrivalen dan 9-valen adalah 0, 2, dan 6 bulan. Pada pemberian 3 dosis vaksin HPV, interval minimum pemberian vaksin antara dosis pertama dan kedua adalah 4 minggu, 12 minggu antara dosis kedua dan ketiga, serta 5 bulan antara dosis pertama dan ketiga.[5-7]
Vaksinasi Kejar
Apabila jadwal vaksin HPV terputus, tidak perlu memulai dari awal kembali. Individu yang telah melebihi interval minimum untuk dosis berikutnya dapat diberikan dosis berikutnya yang diperlukan.[3]
Tidak ada rekomendasi dari Advisory Committee on Immunization Practices (ACIP) mengenai vaksin HPV 9-valen sebagai vaksin tambahan bagi individu yang sudah mendapatkan vaksin HPV bivalen dan kuadrivalen.[3]
Rekomendasi Dosis Vaksin HPV di Indonesia
Di Indonesia, pemberian vaksin ini hanya dikhususkan untuk anak perempuan. Berdasarkan jadwal imunisasi anak rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) tahun 2020, vaksin HPV diberikan pada anak perempuan:
- Usia 9–14 tahun diberikan dosis 2 kali dengan jarak 6–15 bulan, atau pada program BIAS pada kelas 5 dan 6
- Usia >15 tahun diberikan dosis 3 kali, dengan jadwal 0, 1, 6 bulan (vaksin bivalen) atau 0, 2, 6 bulan (vaksin quadrivalen)[15]
Sementara itu, jadwal vaksin HPV untuk dewasa berdasarkan Satgas Imunisasi Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) adalah 3 kali pada usia 19–21 tahun.[16]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini