Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Vaksin Kolera
Penggunaan vaksin kolera pada kehamilan belum dikategorikan oleh FDA maupun TGA. Hingga saat ini tidak diketahui secara jelas apakah vaksin kolera aman untuk kehamilan, dan apakah diekskresikan melalui ASI. Vaksin kolera pada ibu hamil dan menyusui tidak direkomendasikan.[3,5-8,10,13,14]
Penggunaan pada Kehamilan
Hingga saat ini tidak ada data yang menyebutkan keamanan vaksin kolera pada hewan uji yang hamil, terlebih lagi uji klinis penggunaannya pada ibu hamil. Vaksin kolera oleh Food and Drug Administration (FDA) dimasukan ke dalam kategori N, dimana FDA belum mengklasifikasikan obat ini karena efikasi dan keamanannya pada ibu hamil dan janin belum diketahui secara jelas. [6-10,13,14]
Demikian juga oleh Therapeutic Goods Administration (TGA), vaksin kolera belum dikategorikan karena belum ada uji klinis yang dilakukan. Oleh karena itu, penggunaan vaksin kolera tidak direkomendasikan untuk ibu hamil.[11]
Pengunaan pada Ibu Menyusui
Vaksin kolera peroral dipercaya tidak diserap secara sistemik oleh ibu, sehingga diharapkan tidak mengakibatkan paparan obat pada bayi yang menyusui. Namun, belum ada bukti mengenai kepastian vaksin kolera apakah diekskresikan atau tidak pada air susu ibu. Oleh karena itu, penggunaan vaksin ini belum direkomendasikan pada ibu menyusui. Ibu menyusui dianjurkan untuk menjaga higienitas dan sanitasi, termasuk rajin mencuci tangan, untuk mencegah terinfeksi penyakit kolera.[3,5,7,13,14]